Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asap Kebakaran Hutan tak akan Sebarkan Virus Covid-19

Asap kebakaran hutan diyakini tidak menjadi media penyebaran virus Covid-19, karena suhunya tinggi sehingga virusnya malah mati.
Asap mengepul dari kebakaran lahan gambut di Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Selasa (21/2)./Antara-FB Anggoro
Asap mengepul dari kebakaran lahan gambut di Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Selasa (21/2)./Antara-FB Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA - Asap kebakaran hutan diyakini tidak menjadi media penyebaran virus Covid-19, karena suhunya tinggi sehingga virusnya malah mati.

Dokter paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Andika Chandra Putra memperkirakan Virus Corona tidak menempel pada partikel asap dari potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena asap tersebut bersuhu tinggi sehingga tidak memungkinkan Covid-19 berkembang biak.

"Logikanya kalau itu merupakan hasil dari kebakaran hutan, tentu suhunya tinggi. Kalau suhunya tinggi seharusnya virus bisa mati," kata Andika seperti dilaporkan Antara, Jumat (17/7/2020).

Namun, dia mengingatkan bahwa asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan dapat mengganggu mekanisme pertahanan tubuh, sehingga akan memperburuh kondisi orang yang sakit karena tertular Covid-19.

"Seseorang yang menderita Covid-19 juga bisa menjadi lebih berat lagi kondisinya karena terinhalasi zat-zat kebakaran tadi," ujarnya.

Menutu Andika, partikel virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, dapat menempel pada partikel lain, termasuk partikel pada asap.

Ia memperkirakan bahwa partikel Covid-19 tersebut hanya akan menempel para droplet yang dikeluarkan penderita melalui batuk dan bersin yang kemudian pada droplet dengan partikel lebih besar dapat menular dalam jangkauan 1-2 meter, tetapi pada mikrodroplet dengan partikel yang lebih kecil virus tersebut dapat melayang-layang di udara selama beberapa waktu tertentu dalam jangkauan 6-10 meter.

"Jadi untuk yang large droplet-nya 1 sampe 2 meter. Tapi kalau yang mikrodroplet ini atau small droplet ini jangkauannya bisa 6 sampai 10 meter. Sehingga kalau itu berada di ruangan tertutup, risiko penularannya lebih besar," ujar Andika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper