Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Belanja Modal Banyak Provinsi Rendah, Jokowi: Hati-Hati!

Sumatra Selatan menjadi provinsi dengan realisasi belanja modal paling minim yakni baru mencapai 1,4 persen.
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan resmi melalui unggahan video di akun Sekretariat Presiden mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Kamis (7/5/2020)./Biro Pers Media Istana
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan resmi melalui unggahan video di akun Sekretariat Presiden mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Kamis (7/5/2020)./Biro Pers Media Istana

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah provinsi menjadi sorota Presiden Joko Widodo terkait realisasi belanja modal yang terbilang masih sangat rendah pada awal paruh kedua 2020 ini.

Dalam pertemuannya dengan para gubernur terkait percepatan penyerapan APBD di Istana Kepresidenan, Bogor, Rabu (15/7/2020), Jokowi mengatakan realisasi belanja modal sejumlah beberapa provinsi dinilainya masih mengkhawatirkan dan perlu ditingkatkan.

Dia mencontohkan Sumatra Selatan yang belanja modalnya baru mencapai 1,4 persen. Selain itu, dia merincikan Sulawesi Tenggara baru merealisasikan belanja modal sebesar 5,6 persen, Papua 4,8 persen, Maluku Utara 10,3 persen, Nusa Tenggara Timur 19,6 persen, Kalimantan Barat 5,5 persen, dan Aceh 8,9 persen.

"[Belanja modal provinsi tersebut] masih rendah-rendah sekali, hati-hati," kata Presiden Jokowiseperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Kamis (16/7/2020).

Tak hanya belanja modal, Presiden Jokowi mengatakan bahwa penyerapan APBD secara keseluruhan juga masih lambat direalisasikan oleh banyak porvinsi. Seperti diketahui, APBD khususnya pada sisi belanja terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.

Presiden ketujuh RI ini terus menekankan belanja negara sebagai salah satu solusi pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, kuartal ketiga menjadi satu-satunya momentum untuk memperbaiki perekonomian negara pada tahun ini.

"Momentumnya adalah di bulan Juli, Agustus, dan September, kuartal ketiga. Momentumnya ada di situ. Kalau kita enggak bisa mengungkit di kuartal ketiga, jangan berharap kuartal keempat akan bisa," ujarnya.

Berdasarkan informasi tersebut, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penyerapan tertinggi yakni 45 persen, Nusa Tenggara Barat 44 persen, Sumatra Barat 44 persen, Gorontalo, 43 persen, dan Kalimantan Selatan 43 persen.

Sementara itu, provinsi dengan penyerapan APBD terendah adalah Maluku Utara dengan realisasi 17 persen, Papua 17 persen, Sulawesi Tenggara 16 persen, dan Sumatra Selatan 16 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper