Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi Kemenkes Penuhi Target Pemeriksaan 30.000 Spesimen Virus Corona Sehari

Kepala Pustlitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Dr Vivi Setiawaty mengatakan target pemeriksaan nasional adalah 30.000 spesimen harian.
nDokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Sidoarjo. ANTARA FOTO/Umarul Faruqn
nDokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Sidoarjo. ANTARA FOTO/Umarul Faruqn

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi memasang target bagi tenaga kesehatan nasional untuk melakukan pemeriksaan kepada 30.000 spesimen Virus Corona per hari.

Untuk mencapai target tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GT PPC-19) melakukan revisi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease kelima kalinya.

Kepala Pustlitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Dr Vivi Setiawaty mengatakan target pemeriksaan nasional adalah 30.000 spesimen harian.

Dari 1 Juni-10 Juli 2020 jumlah pemeriksaan tertinggi baru 24.614 spesimen.

“Jadi masih ada sekitar 6.000 spesimen lagi yang menjadi target kita dalam sehari agar tercapai 30.000 spesimen,” ungkapnya, Kamis (16/7/2020).

Sebagai strategi mempercepat pemeriksaan spesimen, Kementerian Kesehatan melakukan perluasan peran laboratorium dalam diagnosis, bahwa 1 kasus per 1.000 penduduk harus dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Vivi menyebut bahwa distribusi pencapaian pemeriksaan spesimen harian menurun pada hari  Sabtu dan Minggu.

Dengan adanya pedoman baru tersebut diharapkan bisa melakukan tracing kontak sehingga pemeriksaan pada Sabtu adn Minggu tidak menglami penurunan.

Strategi untuk pencapaian target tersebut antara lain memeriksa semua kasus suspek termasuk anggota keluarga yang pernah kontak dengan kasus konfirmasi, semua tenaga kesehatan di rumah sakit yang kontak dengan kasus konfirmasi, yang berpindah tempat atau keluar dari zona merah, penduduk yang masuk dalam penyelidikan epidemologi, dan tempat berkumpul permanen seperti sekolah, pabrik, kantor, serta pada kasus ISPA dari surveilans ILI dan SARI.

“Semua jadi suspek, bahwa kasus yang sekarang ODP, PDP, dan OTG, sudah berubah jadi suspek probable dan konfirmasi sesuai pedoman WHO. Itu kasus suspek sudah bisa kita baca, semua yang kontak dengan kasus konfirmasi jadi suspek,” kata Vivi.

Kemudian, sesuai dengan pedoman revisi kelima dan keputusan Ketua GT PPC-19, Kementerian Kesehatan juga berupaya membangun jejaring laboratorium pemeriksa Covid-19.

“Ini sudah dapat SK dari Menkes nomor 405 tahun 2020. Dengan adanya jejaring lab ini, tidak hanya mencakup 163 laboratorium saja, tapi laboratorium yang bisa memeriksa hasil PCR sudah mencapai 186 unit. Itu masih akan berkembang karena beberapa provinsi masih perlu tambahan lab yang bisa memeriksakan Covid-19,” jelas Vivi.

Selain itu, secara nasional, untuk memeriksakan PCR dan TCM, total seluruh laboratorium di Indonesia berjumlah 270 labortorium. Vivi menjelaska, provinsi yang masih harus dipacu ada di Maluku Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper