Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pusat Tahanan Imigrasi AS, 3.000 Lebih Imigran dan 880 Petugas Tertular Corona

Para anggota dewan merasa khawatir dengan penyebaran Virus Corona di hampir 70 pusat penahanan di seluruh negeri.
Para petugas dari Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) mengawasi setelah melaksanakan perintah pencarian dan melakukan beberapa penahanan di sebuah fasilitas pengolahan hasil pertanian di Canton, Mississippi, Amerika Serikat, dalam foto Rabu./Antara-Reuters
Para petugas dari Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) mengawasi setelah melaksanakan perintah pencarian dan melakukan beberapa penahanan di sebuah fasilitas pengolahan hasil pertanian di Canton, Mississippi, Amerika Serikat, dalam foto Rabu./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 880 pegawai perusahaan-perusahaan kontrak swasta yang menjalankan pusat penahanan imigrasi Amerika Serikat (AS) terbukti positif Virus Corona, menurut kesaksian para pimpinan perusahaan kepada kongres, Senin (13/7/2020).

Pimpinan dari empat perusahaan, yaitu CoreCivic, The GEO Group, Management & Training Corporation (MTC) dan LaSalle Corrections, yang menahan imigran berdasarkan kontrak dengan Immigration and Customs Enforcement (ICE) AS, melaporkan penularan di kalangan stafnya dalam menanggapi pertanyaan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kongres AS.
 
ICE melaporkan 45 kasus Covid-19 di kalangan staf langsung di fasilitas penahanan. Namun, mayoritas staf di pusat penahanan yang dikelola swasta, bekerja untuk kontraktor swasta dan tidak masuk dalam hitungan ICE.

Para anggota dewan merasa khawatir dengan penyebaran Virus Corona di hampir 70 pusat penahanan di seluruh negeri.

Lebih dari 3.000 migran di penahanan ICE terbukti positif Covid-19, meski beberapa di antaranya telah sembuh dan dibebaskan. Sementara itu, dua tahanan lainnya meninggal akibat penyakit tersebut.

Ketua Komisi Keamanan Dalam Negeri DPR, perwakilan New York dari Partai Demokrat, Kathleen Rice, mengatakan terdapat laporan di kalangan staf tentang penjatahan alat pelindung diri (APD), perawatan kesehatan yang tak memadai, dan penundaan tes Covid-19.

CoreCivic menyebut sekitar 500 dari hampir 14.000 stafnya positif Virus Corona.

Geo Grup mengatakan 167 dari 3.700 stafnya kembali dengan hasil tes positif, dengan 69 orang sembuh dan satu dirawat di rumah sakit. LaSalle juga melaporkan bahwa 144 dari sekitar 3.000 staf terinfeksi Covid-19. Sementara itu, tercatat 73 kasus positif yang dilaporkan oleh MTC.

ICE tak mengomentari angka atau dugaan-dugaan yang diajukan saat persidangan.

Saat ini, terdapat hampir 22.580 tahanan di fasilitas ICE. Angka itu turun dramatis dari 50.000 imigran lebih yang ditahan rata-rata setiap harinya selama tahun fiskal 2019.

Penangkapan di perbatasan AS-Meksiko berkurang dalam beberapa bulan belakangan dan sejumlah pengadilan memerintahkan pembebasan atas kekhawatiran soal risiko Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper