Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona Menyebar di Udara, WHO Segera Revisi Laporan dan Pedoman Covid-19

WHO menyatakan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, menyebar terutama melalui tetesan kecil yang dikeluarkan dari hidung dan mulut orang yang terinfeksi yang dengan cepat hilang setelah jatuh ke tanah.
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers COVID-19 di Jenewa, Swiss, Senin (2/3/2020)./Bloomberg-Stefan Wermuth
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers COVID-19 di Jenewa, Swiss, Senin (2/3/2020)./Bloomberg-Stefan Wermuth

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan  merevisi laporannya dan memperbarui pedoman tentang penyebaran Virus Corona baru setelah lebih dari 200 ilmuwan, dalam sepucuk surat, menguraikan bukti bahwa virus itu dapat menyebar dalam partikel-partikel kecil di udara.

WHO menyatakan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, menyebar terutama melalui tetesan kecil yang dikeluarkan dari hidung dan mulut orang yang terinfeksi yang dengan cepat hilang setelah jatuh ke tanah.

Dalam sebuah surat terbuka kepada badan yang bermarkas di Jenewa, yang diterbitkan pada Senin (6/7/2020) dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, sebanyak 239 ilmuwan dari 32 negara menguraikan bukti bahwa partikel virus yang mengambang di udara dapat menginfeksi orang yang menghirupnya.

Partikel-partikel yang lebih kecil itu dapat berlama-lama di udara maka para ilmuwan itu mendesak WHO untuk memperbarui panduannya.

"Kami mengetahui artikel itu dan sedang meninjau isinya dengan para ahli teknis kami," kata juru bicara WHO, Tarik Jasarevic seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (7/7/2020).

Akan tetapi, seberapa sering Virus Corona dapat menyebar melalui jalur udara atau aerosol dibandingkan dengan tetesan yang lebih besar pada batuk dan bersin, masih belum jelas.

Setiap perubahan dalam penilaian WHO terhadap risiko penularan dapat memengaruhi rskomendasinya saat ini untuk menjaga jarak satu meter secara fisik.

Pemerintah, yang bergantung pada WHO untuk mengambil kebijakan soal panduan kesehatan, mungkin juga harus menyesuaikan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus.

Walaupun WHO mengatakan sedang mempertimbangkan aerosol sebagai kemungkinan rute penularan, masih harus dipastikan bahwa bukti tersebut menjamin adanya perubahan dalam panduan.

Michael Osterholm, seorang ahli penyakit menular di University of Minnesota, mengatakan WHO sejak lama enggan mengakui penularan aerosol influenza, terlepas dari data yang meyakinkan, dan melihat kontroversi saat ini sebagai bagian dari sekadar perdebatan.

"Saya pikir tingkat frustrasi akhirnya meningkat sehubungan dengan peran yang dimainkan oleh transmisi udara pada penyakit seperti influenza dan SARS-CoV-2," kata Osterholm.

Profesor Babak Javid, seorang konsultan penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Cambridge, mengatakan penularan virus melalui udara adalah mungkin dan bahkan sangat mungkin, tetapi bukti tentang berapa lama virus tetap di udara lemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper