Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu Reshuffle Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Ini Respons Prabowo Subianto

Isu reshuffle kabinet mencuat setelah beredar video Presiden Joko Widodo memberi peringatan keras kepada para menterinya pada 18 Juni lalu.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (20/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (20/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Wacana pergantian jajaran menteri atau reshuffle di dalam Kabinet Indonesia Maju kian ramai dibahas seter Presiden Joko Widodo menyinggungnya dalam sebuah unggahan video rapat kabinet.

Terkait isu tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum mau berbicara.

Prabowo yang merupakan Menteri Pertahanan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu pun hanya tertawa sembari membalikkan badan ketika ditanyai awak media. Dia kemudian melanjutkan berjalan menuju mobil Airlangga.

"Ha-ha-ha," respons Prabowo seusai pertemuan di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (6/7/2020).

Mereka tak menanggapi saat ditanya apakah Jokowi sudah mengajak partai koalisi bicara perihal itu. Seusai mengantar Airlangga ke mobilnya, Prabowo juga kembali tak merespons pertanyaan wartawan.

"Udah ya, bye," ujar Prabowo seraya melambaikan tangan dan masuk ke dalam rumahnya.

Isu reshuffle kabinet mencuat setelah beredar video Presiden Joko Widodo memberi peringatan keras kepada para menterinya dalam rapat kabinet pada 18 Juni lalu. Dalam video yang beredar 28 Juni itu, Jokowi menyorot kerja kabinetnya dalam penanganan pandemi Covid-19.

Jokowi mengatakan dia tak segan melakukan langkah luar biasa, termasuk membubarkan lembaga hingga merombak kabinet. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyentil serapan anggaran yang masih rendah di bidan kesehatan, penyaluran bantuan sosial yang belum maksimal, hingga masalah stimulus untuk UMKM.

"Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle," kata Jokowi dalam sidang paripurna kabinet 18 Juni 2020 di Istana Negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper