Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Muncul Klaster Unilever, Bupati Bekasi Instruksikan Pengawasan Protokol Kesehatan

Ditemukan klaster penyebaran Covid-19 baru di PT. Unilever Savoury Factory Kabupaten Bekasi.
Ilustrasi-Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR)/ANTARA-Umarul Faruq
Ilustrasi-Dokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR)/ANTARA-Umarul Faruq

Bisnis.com, CIKARANG - Pelaksanaan protokol kesehatan di semua sektor industri di Kabupaten Bekasi tampaknya akan diperketat.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja menginstruksikan perangkat daerah untuk mengawasi secara ketat penerapan protokol kesehatan di semua sektor industri setelah ditemukan klaster penyebaran Covid-19 baru di PT. Unilever Savoury Factory .

Akibat klaster baru itu angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi kembali melonjak. Padahal, pada pekan lalu tidak ada peningkatan jumlah kasus, bahkan secara keseluruhan [semua sektor] mengalami penurunan, hanya menyisakan 10 kasus positif.

"Kabupaten Bekasi ini kan daerah industri, jadi harus betul-betul dijaga, jangan sampai ada lagi klaster-klaster baru Covid-19 lagi, apalagi sektor industri. Makanya harus diawasi bagaimana protokol kesehatannya di sana," kata Eka di Cikarang, Jumat (3/7/2020).

Pada rapat evaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Eka juga mengingatkan seluruh perangkat daerah untuk meningkatkan pengawasan, sinergi, dan koordinasi.

"Yang terjadi saat ini perlu disikapi secara serius mengingat di Kabupaten Bekasi merupakan daerah dengan kawasan industri terbesar, jadi jangan main-main," ucap Eka.

Eka meminta seluruh dinas terkait seperti Dinas Perindustrian untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan hingga Jumat pukul 11.00 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif pada klaster baru di PT Unilever Savoury Factory bertambah menjadi 36 orang.

"Selain 21 karyawan, 15 anggota keluarga karyawan juga turut terinfeksi Covid-19. Sementara ODP ada 30 orang," kata Alamsyah.

Alamsyah mengatakan penambahan kasus positif ini diketahui setelah pihaknya melakukan tes usap ke seluruh pihak yang melakukan kontak langsung dengan karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka yang terkonfirmasi positif tersebut telah dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan dan ada yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Pihaknya bekerja sama dengan pihak perusahaan terus melacak kemungkinan penyebaran Covid-19. Hingga saat ini sudah 500 orang yang diperiksa melalui tes usap, baik karyawan, keluarga, maupun tetangga karyawan.

"Tracing sudah sampai di keluarga dan tetangga di sekitar tempat tinggal karyawan. Rinciannya, 265 karyawan yang kami periksa, lebih dari 200 orang lainnya yang sempat melakukan kontak juga sudah dites. Semuanya tes usap," tuturnya.

Alamsyah mengaku belum menemukan penyebab awal penyebaran Covid-19 pada klaster Unilever.

"Tracing belum mengerucut dari pasien pertama dari mana. Gugus tugas dengan perusahaan masih mendalami, bukan mereka-reka. Untuk mengetahui awal mata rantainya dari pasien 01 masih belum terang," kata Alamsyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper