Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Asean masih dinilai solid dalam membangun kerja sama di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan Asean untuk pertama kalinya dalam 23 tahun terakhir mengalami kontraksi ekonomi. Setiap negara Asean mengambil langkah untuk memitigasi dampak ekonomi dan sosial.
Dalam catatan yang diberikan Sekjen Asean Dato Lim Jock Hoi, Retno menyampaikan bahwa Asean berhasil melakukan tindakan yang cepat dan tegas dalam menangani pandemi ini.
Dialog dengan mitra Asean seperti Asean Plus Three (Korea Selatan, Jepang, China) juga terus dilakukan. Hal ini disampaikan usai Asean Summit ke-36, Jumat (26/6/2020).
"Komitmen kerja sama di tengah pandemi masih sangat kuat. Asean dapat mendorong berbagai macam hal meskipun situasi sulit yang sedang dialami masing-masing negara," ujar Retno, Jumat (26/6/2020).
Retno mengungkapkan salah satu komitmen kerja sama adalah di bidang kesehatan. Dia menuturkan, Asean sedang membentuk Regional Pandemic Response Fund yang digunakan untuk membantu pengadaan alat kesehatan dan pencegahan Covid-19.
Baca Juga
Menurutnya, kesadaran solidaritas antar anggota Asean juga dinilai dapat meningkatkan pembangunan komunitas.
Lebih lanjut, Retno menyatakan Asean telah mencetak beberapa capaian di tengah pandemi, di antaranya dalam konteks politik dan keamanan, Asean Political-Security Society (APSC) telah melakukan kerja sama yang meliputi anti terorisme, kejahatan terorganisir transnasional, dan pertahanan.
Dalam pilar ekonomi, Sekjen Asean Dato Lim Jock Hoi mengungkapkan kerja sama Asean terus dilakukan, salah satunya fasilitas perdagangan yang terus dilakukan melalui Asean single window dan juga operasionalisasi dari Asean Wide Self-Certification Scheme.
"Ini semua dilakukan untuk segera mengembalikan konektivitas rantai pasok yang sempat terdistorsi akibat pandemi," ujar Lim.
Rencana penanda tanganan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) juga dinilai menjadi indikasi kuat dari upaya keras Asean untuk terus mendukung sistem perdagangan multilateral.
RCEP merupakan perjanjian perdagangan antara Asean dan negara mitra seperti Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan lainnya.
Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan World Economic Outlook bulan Juni 2020 memproyeksikan perekonomian global terkontraksi 4,9 persen pada tahun ini, 1,9 poin persentase di bawah perkiraan sebelumnya pada April. Pemulihan yang lambat baru akan dimulai tahun 2021 dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen.
Kendati demikian, pemerintah RI meyakini, dengan pondasi kuat yang sudah dibangun selama 5 dekade ini, Asean akan mampu melewati masa sulit sekarang dan ke depan.
"Kerja sama kawasan menjadi lebih penting untuk mengembalikan harapan terhadap multilateralisme yang efektif, efisien, dan berkeadilan," ujar Retno.