Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembukaan Sekolah di Zona Hijau, Wapres Instruksikan 4 Hal Ini

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai tatanan normal baru (new normal) perlu terus dievaluasi untuk masing-masing daerah dengan protokol kesehatan ketat.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan pernyataan pers lewat telekonferensi dengan wartawan dari rumah dinas wapres di Jakarta, Senin (8/6/2020)/Antara
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan pernyataan pers lewat telekonferensi dengan wartawan dari rumah dinas wapres di Jakarta, Senin (8/6/2020)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma`ruf Amin meminta kegiatan belajar mengajar secara tatap muka untuk sekolah di zona hijau dijalankan dengan protokol ketat. Untuk itu, dia memberikan 4 arahan yang perlu dilakukan sekolah.

Tatanan normal baru (new normal) kata Wapres, perlu terus dievaluasi untuk masing-masing daerah. Kebijakan tersebut juga harus diikuti dengan penerapan protokol kesehatan mencegah berlanjutnya penularan Covid-19.

Dia memberikan empat instruksi yang harus dilakukan oleh pelaksana pendidikan baik sekolah termasuk sekolah keagamaan berbasis asrama guna mengurangi penyebaran Corona.

Pertama perlu diterapkan tes terhadap siswa karena ada kemungkinan siswa berasal dari zona merah. banyak juga santri yang berasal dari lintas kota bahkan lintas negara,” katanya saat webinar, Rabu (24/6/2020).

Kedua, perlu memastikan bahwa tersedia fasilitas cuci tangan lengkap dengan sabun dan hand sanitizer. Selain itu, memastikan tersedia masker yang cukup untuk digunakan selama proses belajar mengajar.

Ketiga, menerapkan jaga jarak fisik atau physical distancing. Langkah ini dapat diterapkan baik dalam ruang kelas maupun tempat santri tinggal.

Keempat, melakukan penyemprotan disinfektan pada fasilitas utama.

Menurut Wapres, pesantren atau sekolah keagamaan berbasis asrama lainnya akan mengalami berbagai tantangan untuk menerapkan kebijakan ini.

Apalagi beberapa asrama dinilai tidak memiliki standar baku terkait kapasitas bangunan dengan jumlah peserta didik atau santri. Kondisi ini akan menyulitkan penerapan upaya jaga jarak fisik.

Dia memaparkan, hingga kini tercatat jumlah madrasah sebanyak 86.390 lembaga dengan pendidik berjumlah 451.826 orang, dan santri 6.369.382 orang.

“Jumlah ini perlu menjadi perhatian kita semua dalam menjamin dan melindungi haknya agar tumbuh berkembang serta mematuhi protokol kesehatan di masa ini agar terhindari dari virus Corona,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper