Bisnis.com, JAKARTA - Pemeriksaan spesimen terkait Covid-19, Rabu (24/6/2020) mencapai jumlah 21.233.
Pencapaian tersebut melampaui permintaan Presiden Joko Widodo untuk memeriksa 20.000 spesimen setiap harinya.
“Jumlah spesimen yang selesai diperiksa pada hari ini sebanyak 21.233 spesimen. Sehingga total pemeriksaan spesimen keseluruhan mencapai 689.452 spesimen,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.
Tapi, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat delapan laboratorium yang belum melaporkan hasil pemeriksaan PCR yang terdapat di DKI Jakarta, Wates, Bogor, Cirebon, Bandung, Depok dan Malang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta pelacakan virus Corona dilakukan lebih masif lagi. Presiden pun menaikkan target uji spesimen dari 10.000 menjadi 20.000 per hari.
“Untuk pengujian spesimen, saya kira, saya ucapkan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10.000, ini sudah terlampaui dan saya harapkan target berikutnya 20.000 per hari. Ini harus sudah mulai kita rancang menuju ke sana,” kata Presiden saat membuka rapat terbatas percepatan penanganan pandemi Covid-19, Kamis (4/6/2020).
Presiden juga meminta pelacakan agresif dilakukan dengan menggunakan bantuan sistem teknologi. Hal ini telah dilakukan oleh negara-negara lain.
“Misalnya Selandia Baru, mereka menggunakan digital diary, kemudian Korea Selatan mengembangkan mobile GPS untuk data-data sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik,” kata Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel