Bisnis.com, JAKARTA – Saham Sinopharm Group Co. naik tajam setelah hasil uji coba untuk sebuah kandidat vaksin virus corona (Covid-19) menghidupkan kembali antusiasme investor pada sektor farmasi.
Menurut unggahan di Weibo pada Selasa (16/6/2020) oleh China National Biotec Group, kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Wuhan Institute of Biological Products Co. tersebut tidak menunjukkan reaksi merugikan yang serius selama uji klinis fase I dan II.
Perkembangan positif ini mengerek saham Sinopharm melonjak 15 persen di Hong Kong pada perdagangan Rabu (17/6/2020), kenaikan terbesar sejak April 2015, sebelum berakhir naik 9,2 persen, seperti dilansir dari Bloomberg.
Sementara itu, saham China National Medicines Corp, unit perusahaan Sinopharm, melompati batas 10 persen di Shanghai. Saham anak perusahaan lainnya, China National Accord Medicines Corp, juga mengalami kenaikan maksimum secara harian di Shenzhen.
Sebanyak 6 dari 10 saham dengan kenaikan terbesar (top gainers) di kawasan Asia Pasifik adalah perusahaan farmasi atau bioteknologi China, termasuk Sinopharm dan dua unitnya.
Segmen perawatan kesehatan di dalam indeks MSCI China pun naik 2,1 persen, mencapai level tertinggi baru dua tahun.
Baca Juga
Vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm adalah salah satu dari lima vaksin eksperimental China yang telah mencapai tahap akhir penting dari pengujian manusia sebelum dapat disetujui untuk penggunaan umum.
Data yang dihimpun dari tahap awal pengujian terhadap manusia dalam tiga dari lima vaksin telah menunjukkan vaksin-vaksin ini aman dan mampu memperoleh tanggapan kekebalan terhadap virus corona dalam studi yang melibatkan ratusan orang.
Ketika dunia berlomba mengembangkan vaksin melawan virus corona, Beijing telah mengerahkan otoritas kesehatannya, regulator obat-obatan dan lembaga penelitian untuk bekerja sama sepanjang waktu dengan perusahaan-perusahaan lokal.