Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump vs Biden, Siapa yang Jadi Pilihan Pejabat China di Pilpres AS?

Ternyata, sejumlah pejabat pemerintah di Beijing justru menyuarakan dukungan mereka untuk Trump memperpanjang masa jabatannya selama empat tahun lagi.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bersalaman dalam konferensi pers di Great Hall of the People di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Bloomberg-Qilai Shenn
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bersalaman dalam konferensi pers di Great Hall of the People di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Bloomberg-Qilai Shenn

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump berulang kali menuding China ingin dirinya kalah menghadapi Joe Biden dalam kancah pemilihan presiden pada November mendatang.

Tanpa diduga, sejumlah pejabat pemerintah di Beijing justru menyuarakan dukungan mereka untuk Trump memperpanjang masa jabatannya selama empat tahun lagi.

Sembilan pejabat dan mantan pejabat pemerintah China memperdengarkan perubahan dalam sentimen mereka, kendati Trump telah menghabiskan sebagian dari empat tahun terakhir dengan menyalahkan Beijing atas banyak isu mulai dari ketidakseimbangan perdagangan hingga Covid-19.

Meski menyuarakan keprihatinan bahwa ketegangan AS-China akan meningkat terlepas dari siapa pun yang memimpin Gedung Putih, mereka menyinggung soal keuntungan geopolitik dan prospek ikatan perdagangan.

Biden, mantan wakil presiden di era pemerintahan Barack Obama, dianggap sebagai Demokrat berpandangan tradisional yang akan berusaha menopang hubungan multilateral AS yang terpecah-pecah dan memadamkan friksi perdagangan.

“Jika Biden terpilih, saya pikir ini bisa lebih berbahaya bagi China, karena ia akan bekerja sama dengan negara-negara sekutu untuk menargetkan China, sedangkan Trump menghancurkan aliansi AS,” ungkap seorang mantan negosiator perdagangan China, Zhou Xiaoming.

Senada dengan Zhou, empat pejabat mengatakan banyak orang di dalam pemerintahan China percaya kemenangan Trump dapat membantu Beijing dengan melemahkan apa yang mereka lihat sebagai aset terbesar Washington untuk memeriksakan pengaruh China yang semakin meluas.

Asumsi umum yang melatarbelakangi pandangan mereka adalah bahwa hanya sedikit yang bisa dilakukan untuk menghentikan menurunnya hubungan antara dua negara berekonomi terbesar di dunia ini.

Karena itu, China perlu mempercepat upaya untuk berekspansi ke pasar yang sedang berkembang, serta mencari peluang untuk bekerja sama dengan negara-negara di Eropa dan Asia guna menghadapi segala upaya isolasi oleh AS.

Selama Trump menjabat, oposisi terhadap China menerima dukungan yang mendalam dari kedua kubu dalam Kongres AS. Pandemi Covid-19, yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan, semakin mengencangkan pandangan keras Amerika terhadap Beijing.

“Saya pikir pilpres itu tidak akan mengubah hubungan [AS-China] secara fundamental. Perasaan yang mendalam di AS adalah bahwa AS harus menahan China. Apakah Trump yang menang, atau Joe yang melenggang ke Washington, segalanya akan menjadi lebih buruk,” tambah Zhou.

Ada pula pertanyaan tentang dampak jangka panjang pemerintahan Trump terhadap stabilitas AS, mengacu pada melonjaknya kasus Covid-19, protes terhadap diskriminasi polisi, dan spekulasi tentang apakah pilpres akan berakhir dalam kekacauan di tengah selimut pandemi.

Bahkan jika kepresidenan Biden terbukti lebih sulit bagi Beijing, dua pejabat saat ini mengatakan Biden kemungkinan akan membuka lebih banyak bidang untuk kerja sama seperti mengembalikan partisipasi AS dalam kesepakatan iklim Paris.

“Dia mendukung penyelesaian topik seperti perubahan iklim, reformasi WTO dan TPP. Ada bidang-bidang di mana kami bisa bekerja sama,” ujar pendiri Center for China and Globalization, Wang Huiyao.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper