Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indikator Alternatif Ungkap Ekonomi China Belum Sepenuhnya Normal

Munculnya kasus-kasus baru di Beijing menambah kekhawatiran baru mengenai upaya pemulihan ekonomi. Beijing melaporkan 36 kasus virus corona lokal baru dalam 24 jam hingga tengah malam pada Sabtu, 13 Juni 2020 dan delapan kasus lainnya hingga pukul 07:00 pada Minggu, 14 Juni.
Warga memakai masker berjalan melalui lorong bawah tanah ke kereta bawah tanah di Beijing, China, 21 Januari 2020 di tengah merebaknya coronavirus./ REUTERS - Jason Lee
Warga memakai masker berjalan melalui lorong bawah tanah ke kereta bawah tanah di Beijing, China, 21 Januari 2020 di tengah merebaknya coronavirus./ REUTERS - Jason Lee

Bisnis.com, JAKARTA - Data yang dirilis National Bureau of Statistics (NBS) China menunjukkan bahwa dampak ekonomi gelombang kedua terkait dengan tindakan karantina yang dilakukan di luar negeri belum menghantam negara itu. Namun, indikator-indikator alternatif menunjukkan bahwa ekonomi China masih jauh dari normal.

Munculnya kasus-kasus baru di Beijing menambah kekhawatiran baru mengenai upaya pemulihan ekonomi. Beijing melaporkan 36 kasus virus corona lokal baru dalam 24 jam hingga tengah malam pada Sabtu, 13 Juni 2020 dan delapan kasus lainnya hingga pukul 07:00 pada Minggu, 14 Juni. Seluruh kasus terkait dengan pasar makanan grosir terbesar di kota itu.

"Perlu dicatat bahwa pandemi luar negeri dan ekonomi global menjadi lebih rumit. Operasi ekonomi domestik yang stabil masih menghadapi banyak risiko dan tantangan," kata NBS dalam pernyataannya, dilansir South China Morning Post, Senin (15/6/2020).

Menurut NASA, emisi nitrogen dioksida di China turun 12,3 persen pada awal Juni dibandingkan tahun lalu. Tingkat polusi yang lebih rendah menunjukkan tingkat produksi yang melambat.

Sementara itu, data dari Beijing Duolaidian Information Technology Co, menunjukkan bahwa sepanjang pekan pertama Juni 2020, rata-rata harian jumlah restoran yang memulai kembali bisnisnya masih 3,8 persen di bawah level Januari. Trivium China, sebuah konsultan, memperkirakan tingkat pengembalian bisnis saat ini mencapai sekitar 88 persen secara nasional.

Dana pemerintah tampaknya mengalir ke sektor konstruksi, dengan penjualan truk berat melonjak pada Mei, tumbuh 61,6 persen year-on-year. Penjualan eskavator untuk proyek konstruksi, melonjak 67,8 persen pada Mei, setelah pertumbuhan yang kuat pada Maret dan April.

Angka-angka itu sebagian telah melalui berbagai survei sentimen dalam beberapa minggu terakhir yang menunjukkan pertumbuhan kembali ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Sedangkan Indeks manajer pembelian resmi (PMI) untuk Mei, berada di angka 50,6. PMI nonmanufaktur untuk Mei berada di 53,6. Sekali lagi dua angka tersebut menunjukkan pertumbuhan.

Survei sektor swasta bersama-sama dilakukan oleh majalah keuangan Cina Caixin dan perusahaan riset Markit menunjukkan tren serupa.

Adapun target pertumbuhan tahunan pada 2020 telah ditinggalkan setelah ekonomi menyusut sebesar 6,2 persen pada kuartal pertama tahun ini. Pemerintah kini berfokus pada menstabilkan lapangan kerja dan permintaan.

Tingkat pengangguran yang disurvei bukanlah indikator paling komprehensif tentang seberapa sukses upaya-upaya itu, mengingat bahwa hal itu tidak termasuk situasi ketenagakerjaan dari puluhan juta pekerja migran di seluruh China yang kehilangan pekerjaan karena menutup pabrik atau pembatasan perjalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Reni Lestari
Sumber : South China Morning Post
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper