Bisnis.com, JAKARTA — Semester pertama 2020 menjadi periode paling sibuk dalam kalender World Trade Organization (WTO) sejak organisasi ini dibentuk 25 tahun silam.
Munculnya pandemi Covid-19, ancaman resesi dunia, perang dagang AS-China, hingga isu Pemilihan Presiden (Pilpres) AS membuat tanggung jawab mereka untuk memelihara sisem perdagangan internasional terasa berlipat-lipat ganda lebih berat.
Ironisnya, pada momen genting itu pula lembaga ini justru ditinggal pergi nakhodanya.
Roberto Azevedo, diplomat asal Brasil yang menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) WTO sejak 2013, mengumumkan pengunduran dirinya pada 14 Mei 2020. Pengunduran diri tersebut bakal efektif per 31 Agustus 2020, membuat masa jabatannya berakhir lebih cepat setahun dibandingkan yang seharusnya.
“WTO mungkin tak sempurna, tapi pada waktu yang sama sangat diperlukan. Organisasi ini yang membuat kita semua berbeda dari dunia di mana hukum rimba berlaku, setidaknya jika menyangkut soal perdagangan,” paparnya sewaktu mengumumkan pengunduran dirinya.
Azevedo lantas menyampaikan alasan pengunduran dirinya bersifat pribadi.