Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Kedua Covid-19 Ancam AS, Texas Catat Angka Kasus Baru Tertinggi

Pada Rabu (10/6/2020), Texas mencatat 2.504 kasus baru akibat virus mematikan tersebut. Sementara itu, Florida pekan ini melaporkan 8.553 kasus baru, tertinggi di antara data mingguan yang tercatat.
Salah satu restoran McDonald's di Odessa, Texas, Amerika Serikat membuat pengumuman lowongan pekerjaan pada 13 April 2018./Reuters-Ann Saphir
Salah satu restoran McDonald's di Odessa, Texas, Amerika Serikat membuat pengumuman lowongan pekerjaan pada 13 April 2018./Reuters-Ann Saphir

Bisnis.com, JAKARTA – Gelombang kedua virus Corona (Covid-19) mengancam Amerika Serikat setelah negara bagian Texas melaporkan ribuan kasus infeksi baru, rekor tertinggi sejak pandemi ini muncul.

Pada Rabu (10/6/2020), Texas mencatat 2.504 kasus baru akibat virus mematikan tersebut. Angka ini adalah yang tertinggi secara harian sejak pandemi Covid-19 bermula.

Sementara itu, hanya berselang satu bulan menjelang dibukanya kembali (reopening) aktivitas perekonomian, Florida pekan ini melaporkan 8.553 kasus baru, tertinggi di antara data mingguan yang tercatat.

Tak berhenti di situ, jumlah pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit di California mencapai level tertingginya sejak 13 Mei dan telah menanjak dalam sembilan dari 10 hari terakhir.

Serangan baru virus Corona jenis baru ini membawa tantangan bagi penduduk dan ekonomi di seantero AS. Lonjakan lokal telah meningkatkan alarm di antara para ahli bahkan ketika jumlah kasus nasional naik hanya di bawah 1 persen awal pekan ini, peningkatan terkecil sejak Maret.

“Ada gelombang baru yang datang di beberapa bagian negara itu. Ini [gelombang baru] kecil dan tampak jauh hingga kini, tetapi akan datang,” ujar pakar dari Johns Hopkins Center for Health Security, Eric Toner, dilansir dari Bloomberg.

Kendati wabah ini muncul beberapa pekan sebelum reopening ekonomi di negara bagian tersebut, tidak diketahui dengan pasti apakah hal itu terkait dengan peningkatan kegiatan ekonomi.

Para ahli kesehatan mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah aksi protes besar-besaran terhadap kebrutalan polisi yang telah meletus dalam dua pekan terakhir telah menyebabkan lebih banyak kasus infeksi.

Di Georgia, di mana salon rambut, salon tato, dan pusat kebugaran telah beroperasi selama satu setengah bulan, jumlah kasus infeksi justru tampak mendatar.

Perbedaan yang membingungkan ini juga terlihat di dalam negara-negara bagian. Di California, yang memberlakukan perintah tinggal di rumah (stay at home) pada akhir Maret, kota San Francisco mencatat nol kasus selama tiga hari berturut-turut pekan ini, sementara Los Angeles County melaporkan lebih dari setengah kasus baru untuk negara bagian itu.

“Gugus Tugas Virus Corona Gedung Putih belum melihat adanya hubungan antara reopening dan peningkatan kasus Covid-19,” tutur Komisaris Food and Drug Administration (FDA) Stephen Hahn melalui sebuah podcast.

Tapi di beberapa negara bagian, peningkatan angka kasus baru melebihi peningkatan dalam pengujian. Hal ini mendorong kekhawatiran tentang apakah virus itu dapat dikendalikan.

“Butuh beberapa pekan untuk mengetahuinya, tetapi pada saat itu akan sangat terlambat untuk meresponsnya,” tambah Toner.

Sejak pandemi Covid-19 mulai menyapu AS awal tahun ini, jumlah kasus infeksi telah menembus 2 juta orang, dengan lebih dari 110.000 orang di antaranya meninggal dunia.

Setelah menerapkan lockdown nasional demi menahan persebaran virus, kasus infeksi diperkirakan meningkat seiring dengan mulai dilonggarkannya pembatasan-pembatasan.

Tren ini telah diamati di 22 negara bagian dalam beberapa pekan terakhir, meskipun banyak peningkatan terlihat stabil dan lambat. Para ahli melihat bukti adanya gelombang kedua di Arizona, Texas, Florida, dan California.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper