Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Remdesivir, Obat Covid-19 Pertama Lolos Uji Klinis Mulai Dipakai di Singapura

Izin pengobatan dengan remdesivir di Singapura diberikan untuk pasien dengan gejala parah.
Satu botol obat Remdesivir terletak selama konferensi pers tentang penelitian Remdesivir pada pasien di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman,8 April 2020./ Ulrich Perrey-AFP-Bloomberg.
Satu botol obat Remdesivir terletak selama konferensi pers tentang penelitian Remdesivir pada pasien di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman,8 April 2020./ Ulrich Perrey-AFP-Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas kesehatan Singapura bergabung dengan sejumlah negara lain yang mulai menggunakan antivirus remdesivir sebagai obat Covid-19.

Izin pengobatan dengan remdesivir di Singapura diberikan untuk pasien dengan gejala parah, Rabu (10/6/2020).

Remdesivir merupakan obat pertama yang dianggap terbukti efektif melawan virus corona pada uji klinis. Sebelum Singapura, negara seperti Korea Selatan, Jepang, India, serta Amerika Serikat telah lebih dulu memberikan lampu hijau untuk penggunaan obat tersebut secara darurat.

Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) mengatakan persetujuan bersyarat akan memungkinkan pengobatan pasien dewasa apabila mereka memiliki kadar oksigen darah rendah, yang memerlukan oksigen tambahan atau alat bantu pernapasan intensif.

"Meski data mengenai kemanjuran dan keamanan remdesivir terbatas untuk saat ini, HSA mempercepat tinjauan mengingat kebutuhan mendesak kesehatan masyarakat selama pandemi Covid-19," bunyi pernyataan HSA.

Hingga kini Singapura melaporkan hampir 39 ribu kasus infeksi virus corona Covid-19 dan menjadi satu yang tertinggi di Asia. Namun hanya 25 orang yang meninggal dan hanya tiga pasien yang saat ini dalam kondisi kritis.

Remdesivir sebelumnya telah terbukti mencegah penyakit paru-paru pada monyet  yang terinfeksi Covid-19. Sedang dalam uji klinis di Amerika Serikat yang hasilnya dirilis pada akhir April, remdesivir mampu mengurangi rawat inap hingga 31 persen atau sekitar empat hari, dibanding pengobatan plasebo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper