Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1.647 Rumah Sakit Sudah Bisa Laporkan Data Covid-19 Secara Real Time

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membeberkan hingga saat ini sudah ada 1.647 rumah sakit yang mampu melaporkan hasil pemeriksaan spesimen Covid-19 secara real time dari total keseluruhan 2.902 rumah sakit yang tersedia.
Warga mengikuti tes diagnostik cepat Covid-19 (Rapid Test) secara drive thru di halaman Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Tes diagnostik cepat gratis yang digelar salah satu rumah sakit swasta di Surabaya itu guna mengetahui kondisi kesehatan warga sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19)./Antara-Didik Suhartonon
Warga mengikuti tes diagnostik cepat Covid-19 (Rapid Test) secara drive thru di halaman Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Tes diagnostik cepat gratis yang digelar salah satu rumah sakit swasta di Surabaya itu guna mengetahui kondisi kesehatan warga sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19)./Antara-Didik Suhartonon

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membeberkan hingga saat ini sudah ada 1.647 rumah sakit yang mampu melaporkan hasil pemeriksaan spesimen Covid-19 secara real time dari total keseluruhan 2.902 rumah sakit yang tersedia.

“Dari 2.902 rumah sakit saat ini, sudah ada 1.647 rumah sakit yang melaporkan datanya secara real time,” kata Wiku saat memberi keterangan dalam Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (10/6/2020).

Sementara itu, Wiku mengatakan, jumlah rumah sakit rujukan Covid-19 juga mengalami peningkatan selama 3 bulan belakangan. “Dan semuanya terhubung dalam satu data kesatuan sehingga terhubung dengan laboratorium dan surveilans yang ada,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta pelacakan virus corona dilakukan lebih masif lagi, sehingga menaikkan target uji spesimen menjadi 20.000 per hari.

“Untuk pengujian spesimen, saya kira, saya ucapkan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10.000, ini sudah terlampaui dan saya harapkan target berikutnya 20.000 per hari. Ini harus sudah mulai kita rancang menuju ke sana,” katanya membuka rapat terbatas percepatan penanganan pandemi Covid-19, Kamis (4/6/2020).

Selain itu, Presiden juga meminta pelacakan agresif dilakukan dengan menggunakan bantuan sistem teknologi. Hal ini telah dilakukan oleh negara-negara lain.

“Misalnya Selandia Baru, mereka menggunakan digital diary, kemudian Korea Selatan mengembangkan mobile GPS untuk data-data sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper