Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Filipina Habiskan US$26 juta Bangun Fasilitas di Pulau Sengketa

Filipina berencana mengalokasikan anggaran sekitar 1,3 miliar peso (US$26 juta) untuk membangun lebih banyak fasilitas di pulau yang masih berstatus sengketa di Laut China Selatan.
Ilustrasi peta kawasan Laut China Selatan. China mengklaim secara sepihak hampir semua Laur China Selatan, dan menerapkan area udara pertahanan di atas wilayah itu. Sampai kini China tidak menetapkan koordinat pasti Sembilan Garis Putus-putus yang dijadikan dasar klaim sepihak mereka./beforeitnews.com
Ilustrasi peta kawasan Laut China Selatan. China mengklaim secara sepihak hampir semua Laur China Selatan, dan menerapkan area udara pertahanan di atas wilayah itu. Sampai kini China tidak menetapkan koordinat pasti Sembilan Garis Putus-putus yang dijadikan dasar klaim sepihak mereka./beforeitnews.com

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana menyatakan pemerintah berencana mengalokasikan anggaran sekitar 1,3 miliar peso (US$26 juta) untuk membangun lebih banyak fasilitas di pulau yang masih berstatus sengketa di Laut China Selatan.

Dilansir Bloomberg, Selasa (9/6/2020), Delfin Lorenzana menyampaikan saat ini, Filipina telah menyelesaikan pembangunan jalan di Pulau Thitu yang dikenal dengan Pagasa, sehingga memudahkan pemindahan logistik peralatan konstruksi yang dibutuhkan.

“Sekarang kita bisa melanjutkan proyek-proyek lainnya seperti yang sudah direncanakan sebelumnya,” katanya.

Rencana tersebut merespons kembali memanasnya tensi Amerika Serikat dan China terkait Laut China Selatan. Filipina belakangan memprotes langkah China untuk membentuk dua distrik di pulau yang masih disengketakan tersebut.

Pada saat yang sama, Filipina memilih untuk mempertahankan pakta militer dengan Amerika Serikat.

Laut China Selatan sendiri membentang dari China ke utara hingga Indonesia di selatan. Lautan ini mencakup 1,4 juta mil persegi (3,6 juta meter persegi) sehingga membuatnya lebih luas dibandingkan Laut Mediterania.

Di barat, laut ini menyentuh Vietnam, Malaysia, Singapura, serta Filipina dan Brunei Darussalam di utara. Kawasan ini kaya dengan ikan yang berkontribusi hingga 10 persen dari tangkapan ikan di dunia dan menyimpan gas alam dan minyak mentah.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper