Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Gelombang Kedua Covid-19, Jakarta Masih Belum Aman

Jakarta masih termasuk wilayah yang belum aman dari potensi terjadinya wabah Covid-19 gelombang kedua.
Jakarta masih termasuk wilayah yang belum aman dari potensi terjadinya wabah Covid-19 gelombang kedua./dok. Lembaga Eijkman-Ilustrasi
Jakarta masih termasuk wilayah yang belum aman dari potensi terjadinya wabah Covid-19 gelombang kedua./dok. Lembaga Eijkman-Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Gelombang kedua penyebaran Covid-19 masih berpotensi terjadi di Indonesia. Hal itu tercermin dari jumlah kasus di beberapa daerah seperti Jakarta yang masih tinggi. Sejumlah langkah antisipasi pun perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Ketua Departemen Epidemiologi FKM UI Tri Yunus Miko Wahyono mengatakan daerah dengan jumlah kasus Covid-19 yang tinggi seperti Jakarta masih belum aman dari penyebaran Covid-19. Jumlah kasus positif perlu terus ditekan, terutama dengan mengurangi klaster-klaster penyebar Covid-19.

Menurutnya Tri, tempat umum perlu dikontrol agar menerapkan protokol penanganan Covid-19 seperti di pasar, stasiun, hingga mal. Salah satu langkah untuk melakukan kontrol adalah dengan menyesuaikan klaster kerumunan, seperti di mal yang untuk sementara dibuka untuk klaster menengah ke atas.

Jakarta juga harus memiliki peta tempat umum selain peta wilayah di tempat kerumuman seperti pasar, stasiun, maupun daerah wisata.

"Kalau klaster menengah ke bawah juga ikut, nanti repot karena jumlahnya paling banyak, jadi semakin repot mengontrolnya," kata Tri, Sabtu (6/6/2020).

Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengatakan saat ini kesiapan tenaga medis tidak menjadi persoalan dalam memerangi Covid-19. Hal yang justru menjadi perhatian adalah protokol kesehatan yang diterapkan masyarakat seperti di sekolah maupun perkantoran.

Ketika salah satu siswa terindikasi mengalami gejala Covid-19, pihak sekolah harus memiliki protokol untuk menanganinya, seperti membawa ke rumah sakit rujukan hingga cara mengantar siswa bersangkutan ke fasilitas kesehatan tersebut.

"Ketika ada kasus, guru tahu apa yang dilakukan, kantor tahu cara mengatur, sehingga tidak menjadi gelombang kedua," kata Donny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper