Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sidang Kasus Jiwasraya, Jaksa Sebut Komut PT Trada Alam Lakukan Pencucian Uang

Jaksa mendakwa Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Heru Hidayat melakukan tindak pidana pencucian uang atas korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya.
Pekerja membersihkan logo milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, Rabu (31/7). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja membersihkan logo milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, Rabu (31/7). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Agung mendakwa Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Heru Hidayat melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) atas korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya.

Heru Hidayat disebut membelanjakan uang hasil korupsi untuk membeli tanah dan bangunan. Uang itu dibelanjakan dengan tujuan menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan.

Secara rinci Heru menyamarkam duit itu dengan membeli tanah dan bangunan seluas 779 m² di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan; tanah dan bangunan seluas 345 m² di Jalan Patal Senayan Nomor 23, Jakarta Selatan; dan tanah dan bangunan seluas 345 m² di Patal Senayan Nomor 23 B, Jakarta Selatan.

Jaksa mengatakan Heru juga membeli tanah atas nama Utomo Puspo Suharto. Secara rinci tanah yang dibeli atas nama Utomo Puspo Suharto yakni Tanah dan bangunan seluas 660 m² di Menteng, Jakarta Pusat; tanah dan bangunan di Bumi Serpong Damai (BSD) seharga Rp1,5 miliar yang kemudian dijual kembali Joko Hartono Tirto senilai Rp2,5 miliar; dan tanah dan bangunan di Alam Sutra seharga Rp1,3 miliar yang kemudian dijual kembali oleh Joko Hartono Tirto dengan harga penjualan senilai Rp2 miliar.

Heru, dikatakan jaksa, juga menyamarkan harta kekayaan dengan membeli sejumlah kendaraan. Rinciannya, 1 unit mobil Landrover; 2 unit mobil Toyota Vellfire 2.5G A/T atas nama Ratnawati Wiharjo; 1 unit mobil Lexus RX 300 Luxury 4x2 atas nama PT Halimas Mandiri; dan 1 unit mobil merk Toyota atas nama PT Inti Kapuas Internasional.

Heru melakukan pembelian dengan menukarkan uang hasil tindak pidana korupsi ke dalam valuta asing (valas) dan melakukan pembelian dengan tujuan untuk menyamarkan asal usul harta kekayaan dengan cara mengakuisisi (mengambil alih kepemilikan) sejumlah perusahaan.

Perusahaan yang diakuisisi dengan duit panas itu adalah PT SMR Utama Tbk (SMRU), membeli aset-aset perusahaan atas nama PT Gunung Bara Utama, dan akuisisi PT Batutua Way Kanan Minerals.

Jaksa menyebut Heru juga memberikan sejumlah uang kepada anaknya, Joanne Hidayat, untuk membeli unit Apartemen Casa de Parco type studio yang dibeli pada tahun 2014 dan 1 unit apartemen Senopati Suite 2 unit lantai 6 tipe 3 bedroom perolehan tahun 2019.

"Terdakwa Heru Hidayat menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yaitu melakukan pembelian dengan cara melakukan pembelian saham dan reksa dana dengan tujuan untuk menyamarkan asal usul harta kekayaan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper