Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

50 Jaksa Dikerahkan untuk Dakwa 6 Tersangka Kasus Jiwasraya

Sidang kasus Jiwasraya akan berlangsung hari ini, Rabu (3/6/2020). Sebanyak 50 Jaksa Penuntut Umum dikerahkan untuk menyusun dakwaan.
Pekerja membersihkan logo milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, Rabu (31/7). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja membersihkan logo milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, Rabu (31/7). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kejaksaan menunjuk 50 personel Jaksa Penuntut Umum untuk mendakwa enam tersangka kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya pada Rabu 3 Mei 2020 di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Sarjono Turin mengemukakan 50 personel Jaksa Penuntut Umum  (JPU) tersebut merupakan tim gabungan dari Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, dan Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat serta Jaksa Penyidik Barang Bukti.

Menurut Ssarjono para JPU tersebut akan mendakwa enam tersangka kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya yang ditaksir telah merugikan keuangan negara sebesar Rp16,9 triliun.

"Total ada 50 personel Jaksa nanti. Semuanya tim gabungan dari Kejaksaan Agung, Kejati DKI, Kejari Jakpus dan petugas penyidik BB," tuturnya kepada Bisnis melalui pesan singkat, Rabu (3/6/2020).

Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengungkapkan bahwa negara berpotensi mengalami kerugian Rp13,7 triliun akibat PT Asuransi Jiwasraya berinvestasi pada 13 perusahaan bermasalah. 

Jaksa Agung  Sanitiar Burhanuddin menilai bahwa PT Asuransi Jiwasraya diduga melanggar prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi melalui investasi pada aset dengan risiko tinggi untuk mengejar high return

Burhanuddin menjelaskan PT Asuransi Jiwasraya telah menempatkan saham sebanyak 22,4 persen senilai Rp5,7 triliun dari Aset Finansial. Menurut Burhanuddin dari jumlah tersebut sebanyak 5 persen dana ditempatkan pada saham perusahaan dengan kinerja baik (LQ 45) dan 95 persen dana sisanya ditempatkan di saham berkinerja buruk. 

Burhanuddin menambahkan PT Asuransi Jiwasraya juga menempatkan reksadana sebanyak 59,1 persen dengan nilai mencapai Rp14,9 triliun dari Aset Finansial. Menurut Burhanuddin dari jumlah tersebut, hanya 2 persen yang dikelola oleh manager investasi Indonesia dengan kinerja baik dan 98 persen sisanya dikelola oleh manager investasi dengan kinerja buruk. 

"Sampai dengan bulan Agustus 2019, PT Asuransi Jiwasraya telah menanggung potensi kerugian keuangan negara sebesar Rp13,7 triliun," tutur Burhanuddin, Rabu (18/12). 

Belakangan, potensi kerugian negara bertambah menjadi Rp16,9 triliun.

Enam tersangka telah ditetapkan dalam kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya, yaitu:

  • Direktur Utama PT Hanson International Benny Tjokrosaputro yang ditahan di Rutan KPK
  • Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera (Tram) Heru Hidayat yang ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung
  • Mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya Hary Prasetyo di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan
  • Mantan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Hendrisman Rahim ditahan di Pomdam Jaya Guntur
  • Mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan pada PT Asuransi Jiwasraya Syahmirwan ditahan di Rutan Cipinang
  • Direktur PT Maxima Integra Joko Hartono Tirto yang  mendekam di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper