Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tes Spesimen Corona Turun Lagi, 22 Laboratorium Belum Laporkan Hasil

Jumlah spesimen terkait Covid-19 yang diperiksa per hari ini, Selasa (2/6/2020) mencapai 9.049 spesimen, sedangkan jumlah spesimen yang belum terverifikasi hasilnya mencapai 1.143 spesimen.
Petugas mengambil sampel lendir saat Tes PCR di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Undip Semarang, Rabu (22/4/2020). Foto: Istimewa
Petugas mengambil sampel lendir saat Tes PCR di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Undip Semarang, Rabu (22/4/2020). Foto: Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memeriksa sebanyak 9.049 spesimen pada hari ini, Selasa (2/6/2020).

Angka itu terbilang rendah jika dibandingkan kapasitas pemeriksaan pada hari-hari sebelumnya yang sempat mencapai angka melampaui 10.000 spesimen per hari.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto merinci angka itu diperoleh dari 8.790 spesimen yang diuji melalui RT PCR dan 259 spesimen melalui tes cepat molekuler (TCM).

“Namun yang belum selesai terperiksa karena terpotong waktu 12.00 WIB adalah 1.143 spesimen,” kata Yuri saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, pada Selasa (2/6/2020).

Dengan demikian, Yuri menuturkan, secara kumulatif spesimen yang diperiksa sejak 1 April 2020 sebanyak 342.464 spesimen. Kendati demikian, dia menggarisbawahi, satu kasus dapat diambil lebih dari satu kali pengambilan dan lebih dari satu jenis spesimen seperti naso, oro dan sputum.

Berdasakan laporan Kementerian Kesehatan, terdapat 22 laboratorium yang belum melapor hasil pemeriksaan PCR. Adapun, 22 laboratorium itu terdapat di sejumlah kota meliputi Surabaya, Manado, DI Yogyakarta, Tangerang, Jambi, Palembang, Medan, Bandung, Bogor, Malang, Kupang, Jayapura dan Pangkal Pinang.

Sementara itu, sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat menagih target kapasitas uji spesimen virus Corona berbasis PCR sebanyak 10.000 per hari. Dia telah meminta percepatan kapasitas tes sejak medio April 2020.

Jokowi pada rapat terbatas pekan lalu juga menjelaskan bahwa data yang dia terima, sebanyak 104 laboratorium telah masuk dalam jaringan penanganan Covid-19. 
Namun, sebanyak 51 laboratorium di antaranya belum melakukan rujukan pemeriksaan.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjelaskan ketersediaan SDM menjadi salah satu kendala utama.

Hal ini terjadi karena sebelumnya hanya ada satu shift petugas laboratorium dengan durasi kerja delapan jam per hari.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Gugus Tugas Covid-19 telah berupaya melakukan penambahan SDM melalui kerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di setiap wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper