Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menuju New Normal, Ini Usulan Unicef Sebelum Sekolah Dibuka Lagi

Di tengah pandemi ini, anak-anak menjadi salah satu yang paling rentan terdampak Covid-19, tak hanya dari sisi kesehatan tapi juga pendidikan dan ekonomi.
Seorang siswi kelas 11 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan internet di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2020)./ANTARA FOTO-Yulius Satria Wijaya
Seorang siswi kelas 11 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan internet di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2020)./ANTARA FOTO-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA – Demi melindungi hak anak pada masa pandemi Covid-19 dan menuju pemberlakuan kenormalan baru, United Nations Children's Fund ingin agar pemerintah mengupayakan kesiapan tiap-tiap sekolah sebelum kembali dibuka.

Education Specialist United Nations Children's Fund  (Unicef) Indonesia Nugroho Indera Warman mengatakan bahwa saat ini jumlah anak di Indonesia mencapai 30 persen dari populasi. Di tengah pandemi ini, mereka menjadi salah satu yang paling rentan terdampak Covid-19, tak hanya dari sisi kesehatan tapi juga pendidikan dan ekonomi.

“Kami pada awal pandemi mendukung Kementerian Pendidikan untuk menutup sekolah, tapi pemerintah harus bisa memastikan bahwa mereka bisa belajar jarak jauh. Ini banyak terkendala, mulai dari kesulitan akses internet, bahkan listrik, padahal pembelajaran offline suadh terbatas,” kata Nugroho dalam konferensi pers, Selasa (2/6/2020).

Sebagai langkah dukungan agar anak-anak tetap bisa mendapatkan akses pendidikan, Unicef melakukan beragam upaya mulai dari simulasi pembelajaran daring lewat 23 platform digital dan pembeajaran di luar jaringan melalui program di TVRI dan radio.

“Kami juga sudah menyerahkan pembelajaran offline ke pemerintah daerah dengan materi yang bisa dibagikan ke guru dan murid yang sekolahnya tidak bisa online,” katanya.

Pada saat menuju kenormalan baru, Unicef merekomendasikan agar pemerintah memperketat protokol sekolah aman. Pemerintah diminta supaya memastikan keberadaan sarana dan prasarana kesehatan dan pembelajaran agar anak-anak tak terkena dampak Covid-19 di sekolah.

“Misalnya, pemerintah bisa mengadakan sarana mencuci tangan yang lengkap, pemeriksaan kesehatan sebelum masuk ke sekolah, dan menghidari kegiatan perkumpulan untuk memutus rantai penyebaran,” jelas Nugroho.

Pemerintah, tambahnya, harus mempunyai pedoman yang komprehensif sebelum sekolah dibuka kembali. Selain itu, ada baiknya pemerintah mendengarkan pendapat anak dan orang tua murid melalui berbagai cara terkait dengan bagaimana kira-kira jika nanti sekolah dibuka.

“Apakah mereka siap atau tidak? Apakah sekolah siap menanggung risiko? Kemudian, ada kemungkinan satuan pendidikan yang dibuka dan bekerja akan dilakukan secara bertahap, bisa melihat mulai dari lokasi yang berada di zona hijau atau tidak,” tuturnya.

Adapun, pemda juga harus siap dengan penutupan kembali sekolah kalau kembali muncul gelombang Covid-19 selanjutnya. Pemerintah diharapkan supaya bisa menyiapkan mitigasi seperti penguatan jaringan internet atau sarana pendidikan jarak jauh agar semua anak bisa mendapat akses pendidikan secara merata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper