Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New Normal, Pariwisata Bali Berpotensi Kembali Dibuka

Wishnutama mengatakan sektor pariwisata di Bali berpotensi untuk kembali dibuka dengan menerapkan konsep tatanan hidup yang baru atau new normal.
Pegawai hotel melayani wisatawan di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (3/3/2020). Tingkat hunian hotel di Bali rata-rata turun hingga 70 persen sejak merebaknya wabah virus corona./ANTARA FOTO-Nyoman Hendra Wibowo
Pegawai hotel melayani wisatawan di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (3/3/2020). Tingkat hunian hotel di Bali rata-rata turun hingga 70 persen sejak merebaknya wabah virus corona./ANTARA FOTO-Nyoman Hendra Wibowo

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan bahwa Bali merupakan daerah yang terbilang baik dalam mengendalikan penyebaran virus Corona (Covid-19).

Dengan pertimbangan tersebut, Wishnutama mengatakan sektor pariwisata di Bali berpotensi untuk kembali dibuka dengan menerapkan konsep tatanan hidup yang baru atau new normal.

“Bali adalah salah satu provinsi yang sangat baik penanganannya dan perkembangan Covidnya. Kita lihat sampai hari ini juga mempunyai potensi untuk kita lakukan [buka kembali pariwisata] tapi kembali lagi saya harus berkoordinasi dengan kepala daerah masing-masing,” katanya seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo melalui video conference, Kamis (28/5/2020).

Koordinasi tersebut, kata Wishnu, sangat penting. Pasalnya, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah nantinya akan menentukan keberhasilan tahapan-tahapan sektor pariwisata memasuki era new normal.

Dia melanjutkan bahwa sejumlah tahapan akan dilakukan sebelum membuka destinasi pariwisata. Seperti menyiapkan, menyosialisasikan, serta melaksanakan ujicoba standar operasional prosedur dengan protokol new normal.

Presiden Jokowi pun telah menegaskan, apabila kasus Covid-19 kembali naik di daerah wisata yang telah dibuka, maka destinasi wisata tersebut akan ditutup kembali.

Menpar mengatakan persiapan pembukaan tempat wisata lebih kurang akan memakan waktu sekitar satu bulan. Namun hal ini akan sangat tergantung dengan kesiapan daerah masing-masing.

“Kurang lebih 1 bulan dari kita rencanankan untuk dibuka, bukan 1 bulan dari sekarang tapi 1 bulan dari daerah tersebut bisa dibuka,” katanya.

Adapun, Presiden Joko Widodo dalam pembukaan rapat terbatas mengatakan bahwa sektor pariwisata harus mempersiapkan diri menyambut tantanan hidup yang baru atau new normal. Namun mengenai waktu, dia meminta semua dilakukan dengan tidak tergesa-gesa.

Jokowi mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 akan menggeser tren pariwisata. Wisatawan akan menjadikan isu kesehatan, kebersihan, serta keamanan sebagai pertimbangna utama saat memilih destinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper