Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Air France-KLM Akan Pangkas Pekerja dan Kapasitas Penerbangan Domestik

Air France-KLM memulai pembicaraan dengan serikat pekerja untuk mengurangi staf sebagai bagian dari restrukturisasi dalam beberapa bulan mendatang.
Air France/Reuters-Marcus R. Donner
Air France/Reuters-Marcus R. Donner

Bisnis.com, JAKARTA – Air France-KLM memulai pembicaraan dengan serikat pekerja untuk mengurangi staf sebagai bagian dari restrukturisasi dalam beberapa bulan mendatang.

Selain itu, perusahaan yang berbasis di Prancis ini juga akan mengurangi kapasitas penerbangan dalam negeri hingga 40 persen pada akhir tahun 2021.

Chief Executive Officer Air France-KLM, Ben Smith mengatakan dalam rapat umum pemegang saham pada Selasa (26/5/2020) bahwa lini usaha maskapai di Belanda, KLM, telah menawarkan pengunduran diri sukarela terhadap semua karyawan mulai 1 Juni mendatang.

Sebuah proyek serupa tengah dibahas dengan serikat pekerja di Air France yang juga akan mendorong karyawan untuk pindah ke Paris dari wilayah Prancis lainnya.

“Skema sukarela mungkin tidak cukup untuk menyelamatkan divisi Prancis, yang akan berupaya memenuhi target yang lebih ketat dan mencapai BEP tahun depan,” kata Smith, seperti dikutip Blomberg.

Air France-KLM terhuyung-huyung oleh penurunan tajam permintaan akibat pandemi virus corona. Perusahaan juga tengah dalam pembicaraan dengan pemerintah Belanda untuk pinjaman dan jaminan sebanyak 4 miliar euro ($ 4,4 miliar) setelah mendapat 7 miliar euro dari Prancis.

Smith berjanji akan melakukan pembenahan di Air France dengan mengurangi penerbangan domestik termasuk pada rute yang telah memiliki layanan kereta api.

Smith mengatakan meningkatnya kecenderungan pegawai melakukan konferensi video dan bekerja dari rumah dapat mengganggu lalu lintas bisnis dan menyulitkan momentum kebangkitan industri penerbangan.

"Pemulihan kapasitas dan permintaan masih belum pasti. Pemulihan diperkirakan lambat, sekitar dua hingga tiga tahun mendatang," ungkapnya.

Air France juga akan menunda pembelian pesawat Airbus SE A350 dan pesawat Boeing Co. 787, dan dapat membatalkan rencana pembelian beberapa pesawat berbadan lebar jika diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper