Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Covid-19: Kematian di AS Nyaris Sentuh 100.000, Jepang Cabut Status Darurat

Angka kematian akibat virus corona  penyebab Covid-19 di Amerika Serikat (AS) nyaris menyentuh 100.000 korban jiwa, dengan jumlah kasus infeksi mencapai 1,7 juta kasus.
Masyarakat berjemur di salah satu pantai di Pantai New Port, California, Amerika Serikat, Senin (25/5/2020)./ Guardian.com via Getty Image.
Masyarakat berjemur di salah satu pantai di Pantai New Port, California, Amerika Serikat, Senin (25/5/2020)./ Guardian.com via Getty Image.

Bisnis.com, JAKARTA – Angka kematian akibat virus corona  penyebab Covid-19 di Amerika Serikat (AS) nyaris menyentuh 100.000 korban jiwa, dengan jumlah kasus infeksi mencapai 1,7 juta kasus.

Dikutip dari www.worldometers.info, jumlah kasus Covid-19 di AS mencapai total 1.706.190 hingga Senin (25/5/2020) malam waktu setempat atau Selasa (26/5) pagi WIB.

Sebanyak 19.754 pasien baru bertambah dalam 24 jam terakhir. Di antara total jumlah kasus tersebut, 462.808 orang dinyatakan sembuh dan 99.804 pasien meninggal dunia.

Negara bagian New York masih menduduki peringkat pertama jumlah infeksi di AS yang mencapai 372.494 kasus, disusul New Jersey dengan 156.602 kasus.

Sementara itu, makin banyak negara yang melonggarkan pembatasan terhadap aktivitas perekonomian setelah mencatat penurunan jumlah kasus baru virus corona.

Kabar terbaru, pemerintah Jepang akhirnya mencabut status darurat di sejumlah wilayahnya setelah jumlah kasus baru virus corona (Covid-19) berada di bawah 50 di seluruh negara.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mencabut status darurat untuk Tokyo dan empat wilayah lainnya. Abe mengatakan, pembukaan kembali akan dilakukan secara bertahap dan meminta masyarakat untuk beradaptasi dengan new normal atau kenormalan baru.

"Baru-baru ini, kasus infeksi baru telah menurun di bawah 50 di seluruh negara, dan yang dulunya hampir 10 ribu kasus dirawat di rumah sakit, sekarang turun di bawah 2 ribu," kata Abe kepada wartawan, Senin (25/5/2020) sebagaimana dilaporkan Aljazeera.

Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pasar dan showroom mobil akan dibuka kembali mulai 1 Juni di bawah pedoman untuk perlindungan pembeli dan pekerja.

Semua outlet termasuk toko yang menjual pakaian, sepatu, mainan, furnitur, buku dan elektronik, ditambah penjahit, rumah lelang, studio fotografi dan pasar dalam ruangan, juga akan dibuka kembali pada 15 Juni jika pemerintah dapat mengendalikan penyebaran virus.

Kasus di Inggris naik menjadi 261.184. Pemerintah melaporkan 121 kematian baru dalam 24 jam terakhir, naik dari 118 sehari sebelumnya, sehingga total kematian mencapai 36.914 jiwa.

Jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai total 5.582.404 hingga Selasa pagi WIB. Sebanyak 2.361.082 orang di antara jumlah tersebut dinyatakan berhasil sembuh, 347.563 pasien meninggal dunia, dan 2.873.759 pasien masih terinfeksi.

Berturut-turut menyusul banyaknya jumlah kasus di AS adalah Brasil, Rusia, Spanyol, dan Inggris (lihat tabel).

 

Update Virus Corona 10 Negara Teratas

Negara

Jumlah Kasus Terbanyak

Jumlah Korban Jiwa

Jumlah Pasien Sembuh

Amerika Serikat

1.706.190

99.804

462.808

Brasil

374.898

23.473

153.833

Rusia

353.427

3.633

118.798

Spanyol

282.480

26.837

196.958

Inggris

261.184

36.914

N/A

Italia

230.158

32.877

141.981

Prancis

182.942

28.432

65.199

Jerman

180.789

8.428

161.200

Turki

157.814

4.369

120.015

India

144.950

4.172

60.706

Sumber: worldometers

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper