Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turki Klaim Misi Penanganan Covid-19 Selesai

Turki mengklaim bisa mengatasi wabah virus corona lewat investasi di sistem kesehatan, penanganan penyakit melalui pendekatan sains, dan pengobatan gratis.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berdiri di hadapan para pendukungnya di Istanbul, Turki pada Minggu (24/6)./Reuters-Osman Orsal
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berdiri di hadapan para pendukungnya di Istanbul, Turki pada Minggu (24/6)./Reuters-Osman Orsal

Bisnis.com, JAKARTA - Turki mengklaim telah menyelesaikan misi penanganan Covid-19 setelah melakukan sejumlah upaya perbaikan sistem kesehatan di negaranya.

Hal itu diungkapkan oleh Fahrettin Altun, direktur komunikasi Presiden Recep Tayyip Erdogan melalui akun media sosial Twitter.  Dia mengatakan “misi selesai” atau “mission accomplished” melawan wabah virus corona lantaran sudah membangun investasi di sistem kesehatan, penanganan penyakit melalui pendekatan sains, dan pengobatan gratis.

“Turki di bawah Recep Tayyip Erdogan menginvestasikan miliaran dalam infrastruktur perawatan kesehatan, melibatkan para ilmuwan top merancang strategi dan mengobati semua pasien Covid19 secara gratis kata Altun seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (21/5/2020).

“Hasilnya? Tingkat pemulihan kami hampir 75 persen. Pandemi telah terkendali. #Misi selesai," lanjutnya.

Erdogan yang telah memimpin Turki selama kurang lebih dua dekade sejak lama memprioritaskan investasi ke dalam sistem kesehatan yang pernah bobrok. Dia juga memudahkan akses layanan kesehatan gratis bagi masyarakat.

Turki memang hanya memberlakukan lockdown di sebagian wilayahnya. Namun, Turki didukung dengan kapasitas unit perawatan intensif yang banyak, terutama di kota-kota besar.

Erdogan menetapkan protokol pengobatan sejak pasien didiagnosis Covid-19 dengan memberikan obat antivirus.

Turki mencatat terdapat kasus Covid-19 yang mencapai 152.587 pada Rabu (20/5). Turki menjadi negara ke-9 dengan total kasus tertinggi di dunia.

Negara dengan populasi terbesar yang ke-17, sebanyak 4.222 orang telah meninggal dunia akibat Covid-19.

Faktor reproduksi virus, yang dikenal sebagai R-naught, bertahan di 0,72, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca pada hari Rabu. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan 1,56 pada 13 Mei, terakhir kali Koca mengumumkan angka tersebut. Total jumlah tes yang telah dilakukan Turki mencapai 1,7 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper