Bisnis.com, JAKARTA - China mengumumkan pengujian vaksin Covid-19 fase kedua akan selesai pada Juli mendatang.
Seperti diketahui, seiring merebaknya wabah Covid-19 sejumlah pihak berlomba untuk bisa segera menghasilkan vaksin untuk melawan infeksi akibat virus Corona tersebut.
Wabah Covid-19 pertama kali merebak di Wuhan, salah satu kota di Provinsi Hubei, China.
Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan ihwal penyelesaian uji klinis fase kedua vaksin Covid-19 tersebut pada konferensi pers, Jumat (15/5/2020). berhasil.
"Selama uji klinis proyek-proyek ini sampai sekarang, kami belum menerima laporan tentang reaksi merugikan terhadapnya. Dalam uji klinis pertama dan kedua kami tidak menemukan reaksi merugikan utama. Menurut rencana, jika semuanya bekerja dengan baik, proyek yang disebutkan di atas akan selesai dengan uji klinis fase kedua mereka pada bulan Juli," ujar Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional, Zeng Yixin seperti dikutip Tempo.co dari Reuters.
Pada konferensi yang sama, Biro Pengendalian Penyakit NHC mengatakan bahwa risiko kebangkitan Covid-19 di China dari "infeksi impor" dapat dikendalikan.
China melaporkan empat kasus virus Corona baru di daratan pada 14 Mei - semuanya ditransmisikan secara lokal.
Negara itu telah melarang sebagian besar orang asing memasuki perbatasannya sejak akhir Maret ketika pandemi menyebar secara global.
Sementara itu, seperti dikutip BBC.com (14/5/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeskripsikan strategi China melawan virus corona "mungkin langkah penanganan penyakit yang paling ambisius dan agresif di dunia dalam sejarah."
Rencana terbaru Beijing untuk mengetes seluruh populasi di Wuhan, kota yang menjadi pusat penyebaran pandemi Covid-19 pada Januari silam, telah mengejutkan semua orang.
Pemerintah daerah telah diperintahkan untuk mengetes 11 juta orang yang terdaftar, dimulai dari orang-orang yang dianggap berisiko dan memiliki "pekerjaan kunci", seperti sektor kesehatan.
Pihak berwenang kini telah mengindikasikan bahwa tes-tes itu bisa dibuat bergiliran, sehingga sampel dapat dikumpulkan dan diproses pada skala massa tertentu.
Dalam target ambisius ini, secara teori, berarti bahwa Wuhan menguji setidaknya satu juta penghuninya per hari - peningkatan besar-besaran dari kapasitas pengujian harian saat ini yang berada di kisaran 40.000 - 60.000.
"Kita mungkin perlu mengharapkan keajaiban," kata Yanzhong Huang, peneliti senior untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri di New York, Amerika Serikat.
Rencana ambisius ini diumumkan setelah enam kasus dilaporkan di sebuah pemukiman di kota itu pada akhir pekan silam.
Kasus-kasus terbaru itu dikategorikan sebagai kasus asimtomatik - artinya, mereka dinyatakan positif Covid-109 namun tidak menunjukkan gejala-gejala seperti batuk atau demam.
Setelah pemeriksaan, semua 5.000 warga yang tinggal di kompleks itu telah diperintahkan untuk menjalani tes.