Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Penyebaran Covid-19, Jepang Segera Gunakan Tes Antigen

Berbeda dengan tes PCR yang sudah lebih dulu digunakan, tes antigen memindai protein yang dapat ditemukan di dalam virus.
Para pejalan kaki di Shibuya, Tokyo, Jepang, pada 26 Maret 2020 mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona jens Covid-19./Bloomberg/Kiyoshi Ota
Para pejalan kaki di Shibuya, Tokyo, Jepang, pada 26 Maret 2020 mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona jens Covid-19./Bloomberg/Kiyoshi Ota

Bisnis.com, JAKARTA - Jepang bakal segera menyetujui alat tes antigen Covid-19 pada esok hari, Rabu (13/5/2020). Pada saat yang sama, obat remdesivir juga mendapat persetujuan untuk digunakan pada pasien gejala berat.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (12/5/2020), Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan hal ini untuk meningkatkan jumlah tes dan mengurangi penyebaran wabah.

Penyedia layanan Laboratorium Miraca Holdings, Fujirebio, sudah mengajukan perizinan kepada pemerintah Jepang sejak bulan lalu.

Tes antigen ini berbeda dengan tes PCR yang sudah lebih dulu digunakan. Tes antigen memindai protein yang dapat ditemukan di dalam virus. Hampir sama dengan swab, tes antigen menguji sampel yang diambil dari rongga hidung menggunakan penyeka.

Tes dapat mendeteksi virus dengan cepat, tetapi tingkat akurasinya lebih rendah daripada tes PCR dominan saat ini.

Pabrikan Fujirebio memiliki kapasitas produksi mencapai 200.000 kit per minggu. Biaya tes akan ditanggung oleh asuransi kesehatan nasional.

Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato mengatakan di depan parlemen pada Jumat lalu, bahwa ketika tes antigen sudah disetujui, pemerintah akan menggunakannya sebagai suplemen PCR.

Hingga saat ini, jumlah kasus Covid-19 di Jepang telah mencapai 16.680, termasuk 712 awak kapal yang dikarantina di Yokohama. Sebanyak 670 jiwa telah meninggal akibat pandemi.

Kendati angka kasus terhitung rendah dibandingkan dengan populasi 126 juta, banyak pihak yang mengkritik rendahnya tingkat pengujian telah menyulitkan pelacakan virus hingga melumpuhkan beberapa fasilitas di rumah sakit.

Jepang telah melakukan 188 tes PCR per 100.000 orang, dibandingkan dengan 3.159 di Italia dan 3.044 di Jerman.

Sementara itu, laporan NHK mengungkapkan bahwa pemerintah Jepang mulai memasok obat remdesivir kepada rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19.

Kato Katsunobu mengungkapkan pada Kamis lalu bahwa distribusi obat anti virus ini disediakan oleh manufaktur asal Amerika Serikat sejak sehari sebelum dimulai. Enggan menyebut pasti jumlah pasokannya, Kato mengatakan pasokan remdesivir terbatas.

Remdesivir adalah obat resmi pertama Jepang untuk mengobati pasien Covid-19. Persetujuan penggunaan obat ini diproses cepat sejak pekan lalu, hanya melalui tiga hari skrining. Persetujuan ini diketok setelah obat tersebut digunakan secara darurat di Amerika Serikat.

Kementerian Kesehatan Jepang hanyak akan memberikan remsedivir untuk pasien dengan gejala berat. Untuk itu, dia akan memeriksa data online tentang pasien yang memenuhi syarat di rumah sakit, sehingga persediaan dapat menjangkau mereka yang membutuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper