Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FAO Peringatkan Potensi Krisis Pangan, Ini Strategi Kemendes PDTT

Kemendes PDTT bersama kementerian dan lembaga terkait lainnya tengah berupaya agar ketahanan pangan di Indonesia tetap terjaga.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) berbincang dengan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil (kiri) dan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar (tengah) sebelum mengikuti rapat terbatas (ratas) tentang peningkatan peringkat pariwisata Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ANTARA - Hafidz Mubarak A
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) berbincang dengan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil (kiri) dan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar (tengah) sebelum mengikuti rapat terbatas (ratas) tentang peningkatan peringkat pariwisata Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ANTARA - Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) memberi peringatan bahwa ada potensi krisis pangan akibat penyebaran Covid-19 di lebih dari 200 negara di dunia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan bahwa pihaknya bersama kementerian dan lembaga terkait lainnya tengah berupaya agar ketahanan pangan di Indonesia tetap terjaga.

"Kita sudah menyiapkan lahan intensifikasi pertanian di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan dengan luas sekitar 75.000 hektare," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual bersama Komisi V DPR RI, Senin (11/5/2020).

Menurutnya, intensifikasi pertanian dapat meningkatkan kapasitas produksi di lahan tersebut yang semula 3 ton per hektare menjadi 4-5 ton per hektare.

Selain itu, Kemendes PDTT juga bisa memanfaatkan program Padat Karya Tunai Desa guna menjaga ketahanan tersebut.

"Kami telah mendiskusikan hal ini dengan kementerian PUPR, Kementerian Pertanian dan yang lainnya bahwa program Padat Karya Tunai Desa tidak selalu digunakan hanya untuk infrastruktur fisik tetapi juga untuk nonfisik misalnya diversifikasi pangan,"katanya

Salah satu contoh, sambungnya, adalah memanfaatkan lahan kosong milik warga desa untuk ditanami tanaman pangan. Kemudian, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan warga desa itu sendiri atau dijual yang keuntungannya kembali lagi ke desa.

Diketahui, data per 9 Mei 2020 Anggaran Pendapatan dan Belansa Desa (APB Desa) sebanyak Rp6,8 triliun yang dialokasikan oleh 50.514 desa di Indonesia untuk program Padat Karya Tunai Desa.

Meski demikian, Mendes PDTT mengakui bahwa pelaksanaan program tersebut masih kecil karena di masa pandemi, semua kegiatan harus memenuhi protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper