Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belajar dari Covid-19, Penguatan Sektor Kesehatan Masuk RKP 2021

Belajar dari pandemi Covid-19, penguatan sektor kesehatan masuk dalam rencana kerja pemerintah (RKP) 2021.
Petugas menempel pengumuman penutupan Pasar Tanah Abang yang diperpanjang hingga Senin (19/4) di Jakarta, Senin (6/4/2020). Penutupan itu diperpanjang karena makin meluasnya pandemi virus corona (covid-19) di ibu kota. Bisnis/Dedi Gunawan
Petugas menempel pengumuman penutupan Pasar Tanah Abang yang diperpanjang hingga Senin (19/4) di Jakarta, Senin (6/4/2020). Penutupan itu diperpanjang karena makin meluasnya pandemi virus corona (covid-19) di ibu kota. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Penguatan sektor kesehatan masuk dalam rencana kerja pemerintah (RKP) 2021. Hal ini disampaikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas melalui keterangan resmi yang ditayangkan Sektretaris Kabinet, Senin (11/5/2020).

Satu hal yang menjadi landasan keputusan tersebut adalah pandemi Covid-19. Dengan demikian fokus penanganan kesehatan akan menjadi agenda yang didanai lewat Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021.

“Setelah jaring pengaman sosial penanganan pandemi Covid-19, pemerintah akan melakukan reformasi sistem kesehatan,” demikian mengutip keterangan resmi tersebut.

Reformasi ini akan dilihat dari dua sisi yakni permintaan dan ketersediaan, di mana masyarakat akan lebih mudah menjangkau fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Pembenahan sektor kesehatan akan dimulai dari tingkat paling dasar yakni ketersediaan alat kesehatan yang memadai di puskesmas.

Setelah itu, Bappenas juga akan fokus dengan penguatan health security atau keamanan kesehatan. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini dan mencegah penyakit-penyakit berbahaya dengan menghadirkan alat respons cepat dan juga mendirikan laboratorium penelitian.

Bappenas juga akan memfokuskan RKP 2021 dengan gerakan masyarakat hidup sehat, menyediakan air bersih dan sanitasi yang memadai, mengimbau masyarakat untuk mencuci tangan, serta mengajak masyarakat untuk menciptakan kawasan yang sehat.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menegaskan, di tengah pandemi, agar kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah melakukan realokasi dan memfokuskan anggaran untuk tiga prioritas utama yakni pada kesehatan masyarakat, mempersiapkan jaring pengaman sosial untuk masyarakat lapisan bawah, dan menjaga berlangsungnya dunia usaha khususnya UMKM.

“Kejadian pandemi Covid-19 ini menyadarkan kita semuanya, betapa pentingnya health security,” ujar Jokowi.

Presiden memberi contoh bahwa 95 persen bahan baku obat masih impor. Pun kebutuhan alat kesehatan masih mengandalkan negara lain.

“Sekarang kelihatan semua. Lalu tenaga medis, rasio dokter, rasio dokter spesialis, perawat apa cukup menghadapi situasi seperti ini,” katanya.

Padahal, kata Presiden, di luar penyakit pandemi, Indonesia memiliki berbagai persoalan di sektor kesehatan. Indonesia urutan ketiga dalam hal jumlah pasien TBC di dunia.

“Tiga besar dunia yang memiliki penderita TBC adalah India, China, dan Indonesia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper