Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Corona, Google dan Facebook Siapkan Karyawannya Kerja dari Rumah hingga Akhir 2020

Google dan Facebook mempersiapkan karyawannya untuk bekerja dari rumah hingga akhir 2020
Ilustrasi work from home/istimewa
Ilustrasi work from home/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA— Beberapa perusahaan teknologi ternama seperti Google dan Facebook menyiapkan karyawannya untuk bekerja dari rumah hingga akhir 2020 gara-gara pandemi virus corona.

Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (9/5/2020) dini hari, perusahaan teknologi ternama ini mengirimkan pesan kepada karyawannya untuk bersiap menghadapi kenyataan bahwa kegiatan bekerja dari rumah bakal bertahan hingga akhir 2020.

CEO Google, Sundar Pichai mengatakan kepada karyawannya bahwa persiapan bekerja jarak jauh harus dimulai. Menurutnya, kegiatan bekerja dari rumah kemungkinan berlanjut hingga Oktober bahkan akhir 2020.

Pernyataan tersebut pun telah terkonfirmasi oleh salah seorang juru bicara perusahaan bahwa sebagian besar karyawan bakal bekerja dari rumah hingga 2021.

Dua pekan lalu, Pichai menulis surel kepada karyawannya yang menyebut bahwa beberapa kantor bisa kembali dibuka pada Juni. Lalu, pada pekan ini karyawan Google dari berbagai divisi dan lokasi diminta kembali bekerja di kantor namun, sebagian besar lainnya melanjutkan bekerja dari rumah.

Seperti diketahui, Google merupakan salah satu perusahaan di Silicon Valley yang menutup kantornya pada awal Maret. Aat ini, perusahaan mempekerjakan lebih dari 100.000 karyawan dengan puluhan ribu pekerja kontrak.

Hal yang sama juga terjadi pada Facebook. Facebook menyampaikan kepada karyawannya bahwa kegiatan bekerja dari rumah bisa dilanjutkan hingga pengujung 2020, bila mereka mau. Pengembang platform media sosial itu pun tak akan membuka kantornya hingga 6 Juli.

Keputusan perusahaan teknologi kelas kakap menerapkan kerja jarak jauh didorong oleh pandemi yang masih terjadi. California, kantor pusat Google telah mengizinkan beberapa sektor bisnis untuk berkegiatan kembali secara terbatas.

Worldometers mencatat total kasus virus corona di Amerika Serikat mencapai 1,31 juta. Adapun, angka kematian akibat virus corona menembus 77.851 kasus dengan tambahan 923 kematian baru. Pemerintah AS mendorong agar bisnis mulai kembali berkegiatan setelah menyimpulkan penurunan kasus baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper