Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Salurkan Bantuan 155 Ton Beras, Kementan Gandeng TNI dan Bank

Hingga saat ini, program ATM Beras dilaksanakan di 10 wilayah Kodim yang ada di DKI Jakarta termasuk Tangerang, Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (12/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (12/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan TNI dan sejumlah bank mitra menyalurkan bantuan beras sebesar 155 ton bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 melalui program ATM Beras.

“Program ini telah dilakukan sejak hari pertama puasa sampai saat ini di mana targetnya adalah 1,5 kilo per KK yang diterima setiap harinya maksimal oleh 1000 KK,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementan Fadjry Djufry saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Selasa (5/5/2020).

Dia menerangkan kerja sama dengan bank tersebut dimaksudkan untuk melakukan pendidikan ke masyarakat agar memahami arti dari physical distancing untuk mencegah penularan Covid-19. Sedangkan dengan TNI, dia mengimbuhkan, untuk menjaga disiplin warga saat mengambil bantuan tersebut.

“Sampai saat ini kami bekerjasa sama dengan TNI telah meluncurkan 155 Ton beras selama bulan Ramadhan paling tidak, untuk saat ini kami membatasi di 10 Kodim di Jabodetabek,” kata dia.

Hingga saat ini, dia menerangkan, program ATM Beras dilaksanakan di 10 wilayah Kodim yang ada di DKI Jakarta meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Tengah, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang, Bekasi, Depok serta wilayah Kodim di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.

Terpisah, Presiden Joko Widodo kembali menegur Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto. Pasalnya sejumlah harga bahan pokok masih tinggi, bahkan beberapa malah naik.

“Saya enggak tahu ini dari Kementerian Perdagangan apa sudah melihat lapangannya bahwa ini belum bergerak,” kata Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas mengenai antisipasi kebutuhan pokok melalui video conference, Selasa (21/4/2020).

Jokowi menjabarkan bahwa harga beras saat ini naik 0,4 persen. Padahal pada saat yang sama harga gabah mengalami penurunan 5 persen.

Presiden menilai pasti ada masalah di lapangan terkait dengan hal tersebut. Logikanya saat harga gabah kering turun, seharusnya harga beras juga mengikutinya.

“Ini petaninya enggak dapat untung, harga berasnya naik, masyarakatnya dirugikan. Ini yang untung siapa, dicari!” kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper