Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Tuduh China Jegal Pencalonan Dirinya dalam Pilpres 2020

Trump tengah mempertimbangkan berbagai cara untuk menghukum pemerintah China yang dituduh telah menyebabkan virus Corona menyebar ke seluruh dunia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump berpikir China bertekad untuk melihatnya kalah dalam pemilihan presiden November mendatang.

Asumsi tersebut dipaparkan Trump berdasarkan tanggapan pemerintah China terhadap wabah virus Corona.

Sayangnya, Trump tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya tersebut. Namun, Trump mengatakan bahwa dia tengah mempertimbangkan berbagai cara untuk menghukum pemerintah China yang dituduh telah menyebabkan virus Corona menyebar ke seluruh dunia.

"China akan melakukan apa saja untuk membuat saya kalah dalam putaran ini," kata Trump dikutip dari Bloomberg.  Trump menegaskan bahwa dirinya bisa melakukan banyak hal terhadap China.

Selama masa pandemi global ini, para pejabat kedua negara saling menembakkan tuduhan atas pandemi selama berminggu-minggu.

Sebelumnya Rabu, Menteri Luar Negeri Michael Pompeo mengatakan bahwa China merupakan ancaman bagi dunia dengan menyembunyikan informasi tentang asal-usul virus Corona.

"Partai Komunis Tiongkok sekarang memiliki tanggung jawab untuk memberi tahu dunia bagaimana pandemi ini bisa keluar dari China dan di seluruh dunia sehingga menyebabkan kehancuran ekonomi global," kata Pompeo kepada Fox News pada Rabu pagi, (29/4/2020).

"Amerika perlu meminta pertanggungjawaban mereka."

Komentar dari para pejabat AS ini muncul setelah program berita malam China Central Television yang mempertanyakan transparansi dan akurasi data AS tentang infeksi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper