Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi AS Alami Kontraksi Terburuk, 26 Juta Orang Menganggur

Sebelum virus corona menghantam ekonomi global, ekonomi AS diperkirakan akan tumbuh sekitar 2 persen tahun ini.
Warga berjalan di sekitar Times Square saat beberapa layar bercahaya biru sebagai bagian dari inisiatif Light It Blue untuk menghormati tenaga kesehatan, saat penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di New York, Amerika Serikat, Kamis (23/4/2020)./Antara/Reuters
Warga berjalan di sekitar Times Square saat beberapa layar bercahaya biru sebagai bagian dari inisiatif Light It Blue untuk menghormati tenaga kesehatan, saat penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di New York, Amerika Serikat, Kamis (23/4/2020)./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Amerika Serikat (AS) mengalami kontraksi paling parah sejak lebih dari satu dekade pada kuartal pertama tahun ini setelah negara itu memberlakukan penguncian untuk memperlambat penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Pertumbuhan ekonomi AS merosot pada tingkat tahunan sebesar 4,8 persen, menurut angka resmi yang dirilis kemarin sepeti dikutip BBC.com, Kamis (30/4/2020).

Angka itu menandai kontraksi pertama sejak 2014 sekaligus mengakhiri rekor ekspansi.Tetapi, angka-angka itu belum mencerminkan krisis penuh, karena banyak pembatasan tidak diberlakukan sampai Maret.

Akibatnya, lebih dari 26 juta orang di AS telah mengajukan tunjangan pengangguran. AS mengalami aktivitas bisnis dan kepercayaan konsumen paling rendah dalam sejarah.

Pertumbuhan diperkirakan akan berkontraksi 30 persen atau lebih dalam tiga bulan hingga Juni.

"Ini di luar jalur, belum pernah terjadi sebelumnya," kata Mark Zandi, Kepala Ekonom Moody's Analytics.

 Kontraksi dalam ekonomi AS adalah bagian dari perlambatan global akibat pandemic Covid-19.

Di China, tempat pembatasan diberlakukan selama hampir satu kuartal, ekonomi menyusut 6,8 persen. Artinya, terjadi kontraksi triwulanan pertama sejak pencatatan dimulai pada 1992.

Sedangkan, Jerman melaporkan ekonominya akan menyusut dengan rekor 6,3 persen tahun ini.

"Kami akan mengalami resesi terburuk dalam sejarah republik federal" yang didirikan pada 1949,” kata Menteri Ekonomi Jerman, Peter Altmaier.

Sebelum virus corona menghantam ekonomi global, ekonomi AS diperkirakan akan tumbuh sekitar 2 persen tahun ini.

Worldometers.info melaporkan angka kematian akibat wabah Covid-19 di AS telah mencapai 61.180 orang. Sedangkan jumlah kasus tercatat 1.056.705 dengan total pasien yang sembuh sebanyak 145.345 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper