Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Fokus Pasok Bawang Putih, Gula dan Daging Sapi Impor

Tiga bahan pokok tersebut diimpor dari luar negeri dan pengadaannya terkendala lantaran beberapa negara pemasok melakukan karantina wilayah.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (ketiga kanan depan) bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim (ketiga kiri) dan Direktur Utama PT Biocycle Indo Budi Tanaka (kedua kiri) melihat pakan untuk larva kering saat pelepasan ekspor perdana komoditas larva kering ke Inggris di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat (3/3/2020). Komoditas larva kering untuk pakan ternak protein tinggi tersebut diekspor perdana sebanyak 22,5 ton./Antara-Firmansyah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (ketiga kanan depan) bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim (ketiga kiri) dan Direktur Utama PT Biocycle Indo Budi Tanaka (kedua kiri) melihat pakan untuk larva kering saat pelepasan ekspor perdana komoditas larva kering ke Inggris di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat (3/3/2020). Komoditas larva kering untuk pakan ternak protein tinggi tersebut diekspor perdana sebanyak 22,5 ton./Antara-Firmansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian mengintensifkan pengadaan bawang putih, gula dan daging sapi di dalam negeri. Pasalnya tiga bahan pokok tersebut diimpor dari luar negeri.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pengadaan tiga bahan pokok tersebut bermasalah pada proses impor. Kondisi ini diakibatkan beberapa negara pemasok melakukan karantina wilayah akibat Corona.

“[Pengiriman] agak terlambat karena beberapa importir kita sedang lockdown melakukan penutupan pelabuhan sehingga terlambat pengiriman,” katanya, Minggu (26/4/2020).

Mentan menyebut pada pekan terakhir Ramadan atau di pertengahan atau akhir Mei 2020, bawang putih akan tiba di Indonesia. Begitupun dengan gula mentah atau raw sugar.

“250.000 ton gula sudah tersedia, Insya Allah dengan doa bersama Kementan sangat yakin stok pangan kita khususnya beras dalam keadaan tersedia, aman, terkendali,” ujarnya.

Sementara itu, Kementan mengklaim stok beras hingga Mei 2020 tetap aman dengan stok yang ada mencapai 3,5 juta tok ditambah perkiraan produksi hingga 12,4 juta ton.

Dia menyebut berdasarkan neraca pangan nasional, pemerintah menyiapkan tiga skenario guna mengetahui stok beras hingga Mei 2020. Secara optimistis dengan stok 3,5 juta ton, produksi pada masa panen diperkirakan mencapai 12,4 juta ton.

“Ada produksi 1 juta stok yang di Bulog dan di penggilingan kurang lebih menjadi 15 juta lah,” katanya dalam siaran virtual BNPB terkait penanganan Covid-19, Minggu (26/4/2020).

Adapun kebutuhan konsumsi masyarakat sejak Februari - Mei mencapai 7,6 juta ton. Artinya dengan keberadaan sekitar 15 juta ton beras, dia memperkirakan stok akhir hingga Mei mencapai 8 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper