Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Pertanian: Stok Beras Masih Aman

Penanganan Covid-19 tetap diiringi dengan kesiapan ketahanan pangan agar 260 juta masyarakat Indonesia memiliki jaminan ketersediaan makanan.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (12/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (12/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian mengklaim stok beras hingga Mei 2020 tetap aman dengan memperhatikan stok yang ada mencapai 3,5 juta ton ditambah perkiraan produksi hingga 12,4 juta ton.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan penanganan Covid-19 tetap diiringi dengan kesiapan ketahanan pangan agar 260 juta masyarakat Indonesia memiliki jaminan ketersediaan makanan.

Dia menyebut dari neraca pangan nasional, pemerintah menyiapkan tiga skenario guna mengetahui stok beras hingga Mei 2020. Secara optimistis dengan stok 3,5 juta ton, produksi pada masa panen diperkirakan mencapai 12,4 juta ton.

“Ada produksi 1 juta stok yang di Bulog dan di penggilingan kurang lebih menjadi 15 juta lah,” katanya dalam siaran virtual BNPB, Minggu (26/4/2020).

Adapun kebutuhan konsumsi masyarakat sejak Februari - Mei diperkirakan mencapai 7,6 juta ton. Artinya dengan keberadaan sekitar 15 juta ton beras, dia memprediksi stok akhir hingga Mei mencapai 8 juta ton.

Sementara itu, secara moderat dengan stok beras mencapai 3,5 juta ton dan produksi hanya sekitar 11 juta ton serta konsumsi Februari - Mei menjadi 7,9 juta ton, maka stok tersisa kurang lebih mencapai 7 juta ton di akhir Mei.

Sementara itu, secara pesimistis dia menyebut stok 3,5 juta ton ditambah prosuksi masa panen hingga 11,2 juta serta perkiraan kebutuhan selama Februari - Mei 2020 mencapai 8,3 juta, maka stok di akhir Mei masih tersisa hingga 6 juta ton pada akhir mei.

“Stok bulan puasa dan Idulfitri masih cukup terkendali, dan ini kami falidasi ke daerah,” ujarnya.

Kementan telah melakukan pemantauan secara objektif dan melalui satelit dengan memastikan data dengan video conference lebih dari 400 kepala daerah di kabupaten kota.

“Sampai 3 bulan ke depan ketersediaan beras kita masih akan terjadi.” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper