Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reagen Langka dan Ribuan PDP Meninggal Tanpa Hasil Tes Corona

Cukup mengejutkan, ada sekitar 400-an yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19, sementara jumlah pasien yang meninggal ada 1.300 orang. Maka, ada ribuan PDP yang belum terkonfirmasi Covid-19 meninggal.
Seorang pekerja laboratorium menunjukkan vial (tabung penampung cairan untuk kepentingan farmasi) yang digunakan dalam kit uji diagnostik virus corona di fasilitas produksi TIB Molbiol Syntheselabor GmbH di Berlin, Jerman, pada 6 Maret 2020./Bloomberg
Seorang pekerja laboratorium menunjukkan vial (tabung penampung cairan untuk kepentingan farmasi) yang digunakan dalam kit uji diagnostik virus corona di fasilitas produksi TIB Molbiol Syntheselabor GmbH di Berlin, Jerman, pada 6 Maret 2020./Bloomberg

Uji Spesimen Lamban

Kelangkaan reagen dan terbatasnya laboratorium yang bisa memeriksa spesimen berbasis PCR  mau tak mau berdampak pada jumlah kasus pasien dalam pengawasan (PDP) yang bisa terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak.

Mengutip Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih bahwa saat dia berkunjung ke Pusdalog BNPB pekan lalu, laporan kematian pasien diduga karena Covid-19 adalah real time dari berbagai rumah sakit.

Cukup mengejutkan, ada sekitar 400-an yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 dari 1.300 PDP yang meninggal.Maka, ada ribuan PDP yang belum terkonfirmasi Covid-19 meninggal karena masih menunggu hasil tes swab dengan metode PCR.

Ini bisa terjadi karena pemeriksaan spesimen yang lamban dengan beberapa kendala seperti terbatasnya tenaga terlatih dan laboratorium BSL-2 kurang dibanding penyebaran virus corona yang cepat dan masih ditambah lagi persoalan kelangkaan reagen.

Padahal, Presiden Joko Widodo menargetkan 10.000 pemeriksaan PCR per hari untuk mengendalikan penularan Covid-19.

Dengan demikian spesimen PDP dan ODP menumpuk di laboratorium. Pasien harus menunggu lama untuk mengetahui terinfeksi Covid-19 atau tidak. Bahkan, dalam beberapa kasus, pasien meninggal sebelum hasil swab-nya diketahui.

 Wakil Ketua Umum IDI Slamet Budiarto menilai kelambanan itu merupakan persoalan serius. Pemerintah harus segera meningkatkan kapasitas pengujian sampel. Jika tidak, angka kematian karena Covid-19 semakin tinggi. Data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 ada 193.571  ODP dan 17.754 orang PDP.

Seperti diketahui, orang yang terinfeksi virus corona pun bisa tanpa gejala (OGT) atau bergejala ringan, yang berisiko menularkan ke orang lain tanpa  tahu dirinya terpapar virus.

Oleh karena itu, Slamet menekankan bahwa  tes swab massal Covid-19 menjadi hal mendesak yang mesti segera dilakukan, minimal harus mampu melakukan tes massal dengan jumlah 1,5 juta spesimen. Jumlah tersebut sekitar 0,6 persen dari total 267 juta penduduk Indonesia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Dunia Butuh Reagen
Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper