Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kematian Akibat Covid-19 di Amerika Serikat Lewati 40.000

Kematian akibat virus corona jenis baru Covid-19 di Amerika Serikat menembus angka 40.000 orang.
Seorang perawat pasien corona di Amerika Serikat mengusap air mata di sela-sela tugasnya yang padat./Antara/Reuters
Seorang perawat pasien corona di Amerika Serikat mengusap air mata di sela-sela tugasnya yang padat./Antara/Reuters

Bisnis.com, WASHINGTON – Kematian akibat virus corona jenis baru Covid-19 di Amerika Serikat menembus 40.000 orang, menurut penghitungan Reuters sebagaimana dilansir Antara pada Senin (20/4/2020) siang.

Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi di dunia dan hampir dua kali lipat dari jumlah kematian di Italia, negara berikutnya atau urutan kedua dengan angka kematian tertinggi.

AS menghabiskan 38 hari, dari laporan pertama kematian pada 29 Februari, untuk mencapai jumlah kematian 10.000 pada 6 April.

Kemudian, negara itu hanya butuh waktu 5 hari lagi untuk mencatatkan angka kematian menjadi 20.000, menurut penghitungan Reuters.

Jumlah total orang yang meninggal di AS meningkat dari 30.000 menjadi 40.00 dalam 4 hari, termasuk kematian orang-orang di New York City yang tidak sempat diuji Covid-19 namun kemungkinan meninggal karena penyakit itu.

AS sejauh ini merupakan negara di dunia yang memiliki jumlah tertinggi pengidap virus corona, yakni lebih dari 744.000 orang. Kasus baru pada Sabtu (18/4) meningkat hampir 29.000, paling rendah dalam 3 hari terakhir.

Lebih dari 22 juta warga AS dalam sebulan belakangan mengajukan permintaan bantuan bagi pengangguran akibat penutupan kegiatan usaha dan sekolah. Larangan keras menyangkut perjalanan juga memukul ekonomi masyarakat.

Para gubernur negara-negara bagian AS, yang terdampak paling parah oleh virus corona, berdebat dengan Presiden Donald Trump soal pernyataan Trump bahwa mereka sudah melakukan tes corona cukup banyak dan perlu cepat menjalankan kembali kegiatan ekonomi. Sementara itu, makin banyak aksi protes direncanakan akan digelar menyangkut perpanjangan perintah "di rumah saja".

Daerah-daerah seperti Maryland, Virginia dan Washington D.C. masih menghadapi peningkatan kasus Covid-19.

New Jersey pada Minggu )19/4/2020) melaporkan bahwa jumlah kasus baru di negara bagian itu bertambah hampir 3.900, tertinggi dalam 2 pekan terakhir ini.

Kota Boston dan Chicago juga beranjak menjadi pusat penyebaran seiring dengan kenaikan jumlah orang yang mengidap corona dan meninggal akibat virus itu.

Pemerintah beberapa negara bagian, termasuk Ohio, Texas, dan Florida, sudah menyatakan akan membuka kembali beberapa jenis kegiatan ekonomi, mungkin mulai 1 Mei atau bahkan lebih cepat dari itu. Namun, mereka tampaknya masih akan tetap bersikap waspada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper