Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Rusia Timbun Uang Tunai Saat Lockdown

Bank Sentral Rusia melaporkan bahwa sejak awal Maret, mesin-mesin uang dan kantor bank telah mengeluarkan uang sekitar 1 triliun rubel atau senilai US$13,6 miliar, jauh lebih tinggi dari uang tunai yang ditarik sepanjang tahun lalu.
Petugas penegak hukum di Moskwa, Rusia, pada 30 Maret 2020 mengenakan masker pelindung berjaga di jalan, setelah pemerintah kota mengumumkan lockdown sebagian dan memerintahkan penduduk tetap di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19./Antara/Reuters
Petugas penegak hukum di Moskwa, Rusia, pada 30 Maret 2020 mengenakan masker pelindung berjaga di jalan, setelah pemerintah kota mengumumkan lockdown sebagian dan memerintahkan penduduk tetap di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Ketika konsumen di seluruh dunia menimbun kertas toilet dan hand sanitizer sejak bulan lalu, menjelang gelombang lockdown yang diberlakukan pemerintah, warga Rusia justru menimbun uang tunai.

Bank Sentral Rusia melaporkan bahwa sejak awal Maret, mesin-mesin uang dan kantor bank telah mengeluarkan uang sekitar 1 triliun rubel atau senilai US$13,6 miliar, jauh lebih tinggi dari uang tunai yang ditarik sepanjang tahun lalu.

“Orang-orang takut bahwa layanan bank tidak akan tersedia selama karantina. Mereka menarik uang untuk alasan yang sama dengan orang yang menimbun makanan," kata Denis Poryvay, seorang analis Raiffeisenbank di Moskow, seperti dikutip melalui Bloomberg, Senin (20/4).

Peningkatan harian penarikan uang tunai ini bertepatan dengan pidato Presiden Vladimir Putin di televisi yang mengungkapkan langkah-langkah pemerintah untuk melawan virus Corona.

Lonjakan penarikan uang tunai juga terjadi setelah Putin mengumumkan kebijakan pajak atas setoran bank lebih dari satu juta rubel. Jumlah uang tunai yang ditarik juga terus bertambah setelah kebijakan isolasi mandiri diperpanjang hingga setidaknya Mei.

Sejumlah pengecer di Rusia juga melaporkan lonjakan permintaan makanan pokok seperti buckwheat (gandum kuda atau soba) dan daging kalengan.

Rusia mencatatkan peningkatan infeksi virus Corona harian terbesar pada Minggu (19/4/2020), dengan kasus baru meningkat lebih dari 6.000 dalam 24 jam.

Pekan lalu Putin mengingatkan bahwa epidemi Covid-19 belum mencapai puncaknya di negara itu. Penimbunan uang terjadi meskipun pemerintah Rusia mendesak masyarakat dan pelaku bisnis untuk menggunakan pembayaran digital daripada uang tunai dalam upaya untuk memperlambat penyebaran virus Corona.

Bulan lalu, pengawas keamanan konsumen, Rospotrebnadzor, mendesak Rusia untuk beralih ke pembayaran cashless, mengutip saran dari Organisasi Kesehatan Dunia yang mengatakan virus dapat bertahan pada uang kertas selama beberapa hari.

Lockdown diberlakukan di Moskow, pusat penyebaran wabah di negara itu, sejak 30 Maret dan melarang penduduk berkelana di luar rumah kecuali untuk keperluan pekerjaan penting, membeli makanan, obat-obatan, menerima perawatan mendesak atau membawa anjing jalan-jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper