Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manajemen Kasino Las Vegas Bahas Rencana Pembukaan Kembali

Sejumlah eksekutif bisnis Kasino di Las Vegas tengah berdiskusi untuk membahas seperta apa kota pusat perjudian di Amerika Serikat ini nantinya ketika dibuka kembali untuk umum.
Las Vegas/wikipedia
Las Vegas/wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah eksekutif bisnis kasino di Las Vegas tengah berdiskusi untuk membahas seperta apa kota pusat perjudian di Amerika Serikat ini nantinya ketika dibuka kembali untuk umum.

Mereka mempertimbangkan kemungkinan untuk membuka kembali bisnis skala kecil kecil di wilayah tersebut, sehingga penduduk setempat dapat kembali bekerja, menurut orang-orang yang akrab dengan pembicaraan tersebut.

Para eksekutif juga membahas pembukaan fasilitas di dekatnya sehingga semua pekerja kasino dan mungkin turis dapat melakukan tes virus corona secara langsung.

Pasar judi terbesar di AS ini akan membuka kembali hotel dan kasino besar dengan hanya sepertiga kamar yang tersedia. Akses masuk masih akan dibatasi, dan suhu tamu akan diperiksa dengan metode non-invasif. Karyawan kasino akan memakai masker dan sarung tangan, dan pemain judi akan diberlakukan aturan social distancing.

Langkah tersebut mirip dengan apa yang sudah terjadi di Makau. Pasar judi terbesar di dunia ini ditutup selama 15 hari pada bulan Februari dan dibuka kembali di bawah batasan ketat.

Sejumlah perusahaan juga mendiskusikan teknik peningkatan pembersihan yang diminta oleh serikat pekerja.

“Kami meminta perusahaan untuk melakukan pembersihan lebih lanjut di segala bagian, baik kamar, kasino, tim khusus untuk bekerja dengan bahan kimia baru,” ungkap Geoconda Argüello-Kline, sekretaris dan bendahara Serikat Pekerja Local 226, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara Nevada memiliki belasan kasino, sejumlah operator, termasuk MGM Resorts International, Caesars Entertainment Corp, Las Vegas Sands Corp dan Wynn Resorts Ltd., mendominasi bisnis di Las Vegas.

Gubernur Nevada Steve Sisolak memerintahkan semua kasino di negara bagian itu ditutup selama 30 hari pada pertengahan Maret untuk mencegah penyebaran virus corona. Dia memperpanjang perintah tersebut hingga 30 April, tetapi pada Selasa (14/4/2020) mengatakan negara bagian tersebut bahkan belum berencana mengakhiri pembatasan.

"Ini tidak akan menjadi keputusan politik bagi saya, seperti kapan seharusnya pembatasan dibuka. Saya tidak punya tanggal pastinya. Saya akan menerima banyak saran dari petugas medis kami dan menentukan apa yang paling penting untuk menjaga agar semua penduduk Nevana aman," ungkap Sisolak, yang juga seorang politisi Partai Demokrat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper