Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Retno: Indonesia Sudah Maksimalkan Kerja Sama Luar Negeri

Salah satu poin diplomasi di masa pandemi adalah kebijakan restriksi di Indonesia tak akan mengganggu perdagangan global rantai pasok alat medis dan obat-obatan.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memberikan pernyataan pers terkait larangan masuk bagi warga negara asing ke Indonesia di Kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta, Kamis (5/3/2020). Pemerintah Indonesia mengeluarkan larangan masuk ke Indonesia bagi warga negara asing dari sejumlah wilayah di Iran, Korea Selatan dan Italia terkait menyebarnya virus corona di tiga negara. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memberikan pernyataan pers terkait larangan masuk bagi warga negara asing ke Indonesia di Kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta, Kamis (5/3/2020). Pemerintah Indonesia mengeluarkan larangan masuk ke Indonesia bagi warga negara asing dari sejumlah wilayah di Iran, Korea Selatan dan Italia terkait menyebarnya virus corona di tiga negara. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa Indonesia telah melakukan berbagai kerja sama dengan luar negeri guna memerangi Covid-19.

Hal ini disampaikan dalam teleconference pada Kamis (16/4/2020) yang dihadiri sejumlah media asing dari berbagai negara.

Retno menegaskan bahwa terdapat dua poin utama bagi diplomasi Indonesia di masa pandemi ini. Pertama, kebijakan restriksi di Indonesia tidak akan mengganggu perdagangan global rantai pasok alat medis dan obat-obatan.

“Seperti negara lainnya, kami kekurangan berbagai stok medis. Terkait hal ini, kolaborasi dengan negara lain bukan hanya perlu, tetapi harus,” ujarnya.

Kedua, perlindungan warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA). Termasuk hal ini adalah memastikan bahwa mandatori protokol kesehatan yang dijalankan sesuai dengan standar WHO. Hal yang sama juga telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Indonesia telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak baik dalam kerangka bilateral, regional, maupun internasional. Indonesia terus mengeksplor kerja sama terkait dengan bahan baku, teknologi, dan sumber daya manusia.

Indonesia telah melakukan kerja sama dengan sembilan negara, 55 organisasi non profit, dan delapan organisasi internasional dalam pengadaan masker, alat rapid tes, dan alat pelindung diri (APD).

“Kami masih butuh APD, ventilator, Real Time Polymerase Chain Reaction (RT PCR), termometer, dan lainnya.

Retno juga terus melakukan komunikasi intensif dengan berbagai menteri luar negeri dan juga mendampingi Presiden Joko Widodo dalam perhelatan internasional yang dilakukan secara virtual juga telah secara khusus membahas strategi menghadapi Covid-19.

Di antaranya adalah KTT Luar Biasa G20 pada 25 Maret 2020, KTT Asean dan KTT Asean Plus Three pada 14 April 2020. Selain itu kerangka kerja sama dengan anggota negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan negara Islam.

Dalam KTT Asean sudah dijelaskan bahwa Presiden Jokowi menggaris bawahi salah satunya adalah perlindungan terhadap buruh migran dan memastikan bahwa kekuatan regional tetap harus menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper