Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Sejumlah Dokter Muda Berbagi dengan Sesama

Wabah virus Corona, selain membuat orang menjadi lebih waspada, mendorong munculnya semangat untuk saling memperhatikan. Berbagai bentuk donasi digalang, begitu pun dengan upaya untuk saling menguatkan.
Ajakan untuk donasi masker kain gratis untuk orang-orang yang terpaksa berada di jalanan selama wabah Corona digagas BUS Community dan Docpacker/Instagram
Ajakan untuk donasi masker kain gratis untuk orang-orang yang terpaksa berada di jalanan selama wabah Corona digagas BUS Community dan Docpacker/Instagram

Bisnis.com, JAKARTA – Wabah virus Corona, selain membuat orang menjadi lebih waspada, mendorong munculnya semangat untuk saling memperhatikan. Berbagai bentuk donasi digalang, begitu pun dengan upaya untuk saling menguatkan.

Sejumlah dokter muda alumni Universitas Maranatha Bandung dan alumni sejumlah perguruan tinggi lainnya memilih donasi sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat.

Para dokter yang kini tersebar di sejumlah tempat tugasnya masing-masing bersama-sama menggalang donasi.

“Saya bersama teman-teman membuat donasi untuk masyarakat yang sehari-hari berada di jalanan,” ujar dokter Nurrahmi Aisyah yang mengaku sebagai anggota tim medsos kelompok ini.

Kelompok yang menamakan dirinya sebagai BUS (bersama  untuk semua) Community ini, selain terdiri dari sejumlah 14 dokter muda juga beranggotakan para perawat.

Penelusuran di akun instagram BUS.Comm terdapat keterangan apa saja kegiatan mereka terkait wabah Corona.

“Kumpulan org muda dgn banyak perbedaan namun memiliki tujuan yang sama : Membantu frontliners yg masih terus bekerja dijalan selama pandemik covid19,” demikian tertulis di instagram mereka.

Di balik aktivitas BUS Community ini terdapat anak-anak muda yang memiliki perhatian terhadap masyarakat. Sebut saja misalnya nama dokter Ivan Reynaldo Lubis, pendiri docpacker. Sedangkan yang mengorganisasikan BUS adalah dokter bedah Retno Arini Putri.

Menurut Retno, Komunitas BUS berawal dari keprihatinan terhadap mereka yang masih di jalan, pasrah bekerja tanpa masker dengan berbagai risiko.

“Dari situ saya memposting ajakan untuk membuat komunitas untuk bisa membantu mereka, ternyata ada beberapa teman yang menyambut baik ide saya. Tidak saya sangka, komunitas ini betul-betul serius, tidak setengah-setengah  dalam menuangkan ide, waktu, dan kreativitasnya, sehingga kami betul-betul dapat merealisasikan niat kami ini,” papar Retno.

Retno menyebutkan, kita jangan pernah meremehkan sedikit saja niat baik, “karena, masih banyak orang baik di dunia ini, yang kita perlukan hanya keberanian untuk memulai gerakan. Bersama untuk sesama, untuk Indonesia yang lebih baik.”

Dokter Nurrahmi menambahkan, mereka yang tergabung dalam BUS Community tak hanya berasal dari satu universitas. Di dalamnya terdapat alumni Universitas Trisakti, Universitas Maranatha, UKI, UPH , juga UKI dan berasal dari berbagai angkatan.

Sejauh ini donasi yang terkumpul digunakan untuk membeli sabun dan vitamin C untuk dibagikan kepada orang-orang yang terpaksa harus tetap[ berada di jalanan.

Sambil menjalankan tugas sehari-hari di tempat tugasnya masing-masing, para dokter muda yang bertugas di rumah sakit, puskesmas atau layanan kesehatan lainnya di Jakarta, Depok, Bandung, Medan, Semarang ini terus menjalankan aktivitas mengumpulkan donasi untuk orang-orang yang harus berjuang di jalanan.

Lagu Penyemangat

Tak hanya aktif di BUS Community, dokter Nurrahmi Aisyah, yang dikenal dengan sapaan dokter Ami Sankarta, bersama teman-teman seangkatannya membuat kelompok TOXIC FK Maranatha 2005.

Dari kelompok ini lahirlah lagu terkait Corona dan ajakan untuk tetap tinggal di rumah saja.

“Awalnya buat penyemangat kita-kita aja,” ujar Ami soal lagu yang dibuat grup ini.

Lagu berjudul Kamu Tetap di Rumah Saja tersebut telah diunggah di jejaring berbagi video youtube.

Lagu karya dokter Ishak Mangili, residen radiologi di Rumah Sakit Hasan Sadikin itu mengajak masyarakat tetap berada di rumah sebagai bentuk bantuan agar para dokter bisa terus bekerja melawan Corona.

Berikut lagu dimaksud:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper