Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prancis Perpanjang Lockdown Satu Bulan Lagi

Dalam pidato nasional pada Senin malam waktu setempat, dia mengatakan bahwa cara untuk menghentikan pandemi virus ini adalah dengan menghormati dan menjalankan aturan yang telah ditetapkan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) bersalaman dengan Presiden AS Donald Trump setelah melakukan pertemuan di Istana Elysee di Paris pada Sabtu (10/11/2018)./Reuters-Vincent Kessler
Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) bersalaman dengan Presiden AS Donald Trump setelah melakukan pertemuan di Istana Elysee di Paris pada Sabtu (10/11/2018)./Reuters-Vincent Kessler

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengumumkan bahwa negara itu akan tetap melanjutkan implementasi lockdown dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona baru atau COVID-19.

Dalam pidato nasional pada Senin malam waktu setempat, dia mengatakan bahwa cara untuk menghentikan pandemi virus ini adalah dengan menghormati dan menjalankan aturan yang telah ditetapkan.

Untuk itu, Macron menyatakan bahwa Prancis akan terus menjalankan upaya lockdown dan social distancing ketat yang telah berjalan sebelumnya hingga 11 Mei mendatang, sekitar 1 bulan tambahan.

“Kita harus melanjutkan upaya kita, semakin banyak aturan yang dijalankan, semakin banyak nyawa yang akan terselamatkan,” katanya seperti dikutip dari video pidato nasionalnya, Selasa (14/4).

“Memang ada tanda-tanda harapan yang terjadi, tetapi tidak ada yang instan. Di Perancis sistem kesehatan berada di bawah tekanan dan epidemi ini belum terkendali,” ujarnya.

Dilansir dari The Guardian, ini adalah penampilan keempat dari Presiden Prancis tersebut di televisi sejak awal krisis virus corona baru. Dia tidak hanya membuat pengumuman, tetapi juga memberikan arahan dan kepastian.

Dalam pidatonya itu juga, Macron memberikan penjelasan, tanggapan, dan informasi yang perlu diketahui untuk dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.

Dia mengakui bahwa ada beberapa kegagalan dalam menangani pandemi,terutama dengan kurangnya masker dan peralatan medis lainnya. Akan tetapi, dia berjanji bahwa hingga waktu yang ditentukan, akan ada cukup alat untuk melakukan tes bagi banyak orang.

Menurutnya, 4 minggu mendatang akan digunakan untuk mendapatkan lebih banyak tes, masker, dan peralatan medis lain serta mengatur bantuan keuangan tidak hanya untuk para pelaku bisnis tetapi juga keluarga yang berada dalam situasi genting.

Nantinya pada 11 Mei mendatang, dia mengatakan bahwa sekolah dan akademi akan diprioritaskan untuk kembali dibuka. Sementara, resotran, kafe, hotel, museum, dan situs budaya lainnya masih harus ditutuip. Festival dan acara besar lainnya juga baru diperbolehkan setelah pertengahan Juli.

“Kami akan membagikan kepada Anda apa yang kami ketahui dan tidak kami ketahui. Kita akan keluar dari kondisi ini, tetapi kami masih memiliki beberapa waktu untuk terus memeranginya. Jaga dirimu dan satu sama lain, dan kita akan melewati ini,” tandasnya.

Adapun, berdasarkan data dari Worldometer hingga hari ini Prancis telah mencatatkan data COVID-19 sebanyak 136.000 kasus dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 14.000 kasus dan pasien sembuh sebanyak 27.000 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Syaiful Millah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper