Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kematian Akibat COVID-19 di Prancis Nyaris 14.000

Jumlah kematian akibat wabah virus corona baru COVID-19 di Prancis terus meningkat menjadi hampir 14.000 orang.
Petugas medis dengan alat pelindung diri beristirahat selama pemindahan pasien yang terinfeksi virus corona (COVID-19) dari Strasbourg di Prancis, Senin (30/3/2020), menuju Jerman dan Swiss./Antara/Reuters
Petugas medis dengan alat pelindung diri beristirahat selama pemindahan pasien yang terinfeksi virus corona (COVID-19) dari Strasbourg di Prancis, Senin (30/3/2020), menuju Jerman dan Swiss./Antara/Reuters

Bisnis.com, PARIS – Jumlah kematian akibat wabah virus corona baru COVID-19 di Prancis terus meningkat menjadi hampir 14.000 orang memasuki Minggu (12/4/2020) WIB. tetapi jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) turun untuk hari ketiga.

Penurunan jumlah pasien di ICU itu meningkatkan harapan bahwa karantina wilayah nasional dapat mengurangi penyebaran penyakit tersebut.

Jumlah pasien di ICU turun hampir 2 persen menjadi 6.883 dari 7.004 sehari sebelumnya, sedangkan jumlah orang di rumah sakit hampir stabil yakni 31.320, naik hanya 53 atau 0,2 persen, menurut data Kementerian Kesehatan.

Angka kematian bertambah 635 atau 5 persen menjadi 13.832, dengan 8.943 meninggal di rumah sakit dan 4.889 di panti jompo. Pada Jumat (10/4), angka kematian naik 987 saat jumlah orang yang meninggal di panti jompo melonjak.

"Kita menghadapi epidemi yang luar biasa dan mematikan, yang mencapai level baru dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Menteri Kesehatan Jerome Salomon.

Dia mengutarakan orang-orang dengan kasus corona terus berdatangan ke rumah sakit dan warga Prancis diminta tetap waspada.

Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi di Prancis bertambah 3.114 menjadi 93.790 atau naik 3,4 persen, yang lebih rendah dari 5 persen selama 4 hari sebelumnya.

Jumlah kasus di panti jompo juga bertambah 1.671 atau 5 persen menjadi 35.864. Untuk pertama kali, kementerian memberikan data tersebut dengan mengatakan bahwa 11.175 kasus terkonfimasi di panti jompo sudah disertakan dalam data nasional. Pihaknya menambahkan bahwa terdapat 24.689 kasus dugaan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper