Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv
Letusan Gunung Anak Krakatau terlihat dari foto udara yang diambil dari pesawat Cessna 208 B Grand Caravan milik Maskapai SusiAir di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018). Bisnis - Nurul Hidayat
Lihat Foto
Premium

Gunung Krakatau Berselimut Keindahan nan Mengerikan, Kisah Sang Ibunda pada 1883

137 tahun setelah letusan sang Ibunda, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Jumat 10 April 2020 pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM menetapkan status level waspada atau level II.
Gajah Kusumo
Gajah Kusumo - Bisnis.com
11 April 2020 | 15:09 WIB

Bisnis.com, JAKARTA — Sekaratnya Krakatau, sang Ibunda Gunung Anak Krakatau, berlangsung selama 20 jam 56 menit dan mencapai puncak ledakan mahadahsyat pada pukul 10.02 pagi, Senin 27 Agustus 1883.

“Petir dan guntur menjadi semakin mengerikan. Lidah-lidah petir menghujani kapal. Bola-bola api tak henti-hentinya menghajar geladak dan meledak menjadi percikan-percikan api... Pelaut yang memegang kemudi menerima hantaman dahsyat pada salah satu lengannya. Lapisan tembaga pada kemudi menjadi merah membara akibat muatan listrik,” ujar William Logan, dalam sebuah wawancara dengan sebuah koran Australia.

Pada buku berjudul asli Krakatoa, The Day the Wolrd Exploded: August 27, 1883, yang kemudian diterjemahkan ulang oleh Penerbit Serambi dengan judul Krakatau, Ketika Dunia Meledak, 27 Agustus 1883, Simon Winchester menuliskan kala itu tidak sedikit kapal-kapal yang terjebak saat sang Ibunda Gunung Anak Krakatau meletus.

Silakan masuk/daftar untuk melanjutkan membaca Konten Premium

Dan nikmati GRATIS AKSES 5 artikel Konten Premium!

Masuk / Daftar
Berbagai metode pembayaran yang dapat Anda pilih:
  • visa
  • mastercard
  • amex
  • JCB
  • QRIS
  • gopay
  • bank transfer
  • ovo
  • dana
Berlangganan Sekarang
back to top To top