Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Kasus Terus Melonjak, Pemerintah India Perketat Aturan Lockdown

Pada Rabu kemarin, angka peningkatan pasien positif virus Corona di India mencapai 773 orang, jumlah tertinggi dalam sehari. Dengan fakta ini, pemerintah India pun memperketat kebijakan lockdown.
Petugas menyemprotkan disinfektan di dekat monumen India Gate di New Delhi, 22 Maret 2020./Prashanth Vishwanathan/Bloomberg
Petugas menyemprotkan disinfektan di dekat monumen India Gate di New Delhi, 22 Maret 2020./Prashanth Vishwanathan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - India terus melakukan pengetatan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) di daerah-daerah yang dianggap sebagai kawasan episentrum persebaran virus Corona (Covid-19). Langkah ini ditempuh menyusul pernyataan Perdana Menteri Narenda Modi yang menggambarkan kondisi saat ini dengan istilah "darurat sosial."

Aparat setempat kini telah melakukan penyegelan terhadap pemukiman, jalur kendaraan dan kompleks apartemen di daerah Mumbai dan Delhi. Hanya petugas medis, pengawas, dan petugas pemberi makanan dan minuman yang boleh berlalu-lalang.

Memasuki pekan ketiga dari kebijakan lockdown mereka, lonjakan kasus terus saja terjadi di India. Rabu (8/4/2020) kemarin mereka bahkan sempat memecahkan rekor jumlah kasus 773 orang positif virus Corona dalam sehari. Total kasus positif di negara Asia Selatan tersebut telah mencapai 5.734, dengan angka kematian 166 orang.

Kini setidaknya sudah ada 100 titik yang mendapat penyegelan di wilayah Uttar Pradesh, kawasan dengan penduduk terpadat di India. Termasuk di antaranya adalah 22 titik di Kota Noida, daerah di wilayah tersebut yang berbatasan langsung dengan ibu kota New Delhi.

Sementara itu, di bagian barat Maharrashtra yang berstatus provinsi dengan kasus terbanyak di India, 3.600 regu kerja disiagakan untuk bekerja di 100 zona guna mengidentifikasi kasus-kasus baru.

Dari proses identifikasi ini sekarang sudah ada 1,2 juta orang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP), demikian menurut keterangan Anup Kumar Yadav, salah seorang petugas Departemen Kesehatan Negara kepada Bloomberg.

Selain tes massal dan penguncian wilayah, pemerintah kini juga menempuh upaya lain yakni berkonsultasi dengan pakar-pakar kesehatan independen. PM Modi mengatakan diskusi ini akan menjadi pertimbangan untuk menentukan apa langkah-langkah berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper