Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi India Mandek Akibat Lockdown, Pengangguran Naik 23 Persen

Sepanjang Maret 2020, tingkat pengangguran India mencapai 8,7 persen dibandingkan dengan 7,8 persen pada Februari 2020.
Para pekerja migran dan keluarganya menaiki bus di tengah lockdown yang diberlakukan pemerintah di New Delhi, India, Sabtu (28/3/2020)./Bloomberg-Anindito Mukherjeen
Para pekerja migran dan keluarganya menaiki bus di tengah lockdown yang diberlakukan pemerintah di New Delhi, India, Sabtu (28/3/2020)./Bloomberg-Anindito Mukherjeen

Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat pengangguran di India diprediksi naik hingga lebih dari 20 persen dengan mandeknya perekonomian setelah adanya sistem lockdown.

Dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/4/2020), hal itu berdasarkan dari survei yang dilakukan oleh Center for Monitoring Indian Economy Pvt (CMIE).

Chief Executive Officer (CEO) CMIE Mahesh Vyas mengungkapkan survei tersebut mencatat tingkat pengangguran mencapai 23,4 persen sepanjang sepekan pada April 2020 dari sampel sebanyak 9.429 di atas 14 tahun.

Adapun sepanjang Maret 2020, tingkat pengangguran India mencapai 8,7 persen dibandingkan dengan 7,8 persen pada Februari 2020.

“Statistik pekerja pada Maret 2020 mengkhawatirkan. Ini adalah variasi yang sangat besar dan mengikuti kesalahan sampel yang biasa. Karena itu, mungkin tidak bijaksana untuk fokus pada besarnya gerakan-gerakan itu tetapi pada kepastian gerakan-gerakan itu,” ujarnya.

Temuan ini menjadi bukti bahwa ada penurunan drastis pada jumlah pekerja yang diikuti dengan kanaikan secara simultan pada tingkat pengangguran pada Maret 2020.

Pemerintah menerbitkan data pengangguran setiap tahun. Laporan terakhir, yang dirilis pada 2019, tingkat pengangguran di India berada pada posisi tertinggi adalah usia 45 tahun sebesar 6,1 persen.

Survei ini sempat terhenti akibat kebijakan lockdown di negara tersebut. Untuk itu, jumlah sampel lebih sedikit pada Maret 2020 sebanyak 83.929. Namun, angka ini tetap tergolong tidak sedikit dibandingkan dengan sampel biasanya sebanyak 117.382 dalam 6 bulan.

Perlu diketahui, pemerintah melalui Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan kebijakan lockdown pada 24 Maret 2020 selama 21 hari sampai pertengahan April 2020. Kebijakan ini berpengaruh terhadap populasi India yang mencapai 1,3 miliar jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper