Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Penyaluran Bantuan Sosial Cepat dan Tepat Sasaran

Presiden Jokowi meminta agar pelaksanaan dan penyaluran program-program jaring pengaman sosial kepada masyarakat lapisan bawah betul-betul tepat sasaran.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) saat mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/3/2020). KTT tersebut membahas upaya negara-negara anggota G20 dalam penanganan COVID-19. Biro Pers dan Media Istana
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) saat mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/3/2020). KTT tersebut membahas upaya negara-negara anggota G20 dalam penanganan COVID-19. Biro Pers dan Media Istana

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo kembali membahas mengenai perkembangan pelaksanaan program jaring pengaman sosial untuk masyarakat yang terdampak wabah virus Corona. 

Mengingat pentingnya pelaksanaan program-program yang menjadi bagian dari jaring pengaman sosial, Presiden Jokowi menyatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, Jokowi meminta agar pelaksanaan dan penyaluran program-program jaring pengaman sosial betul-betul tepat sasaran.

“Harus melibatkan perangkat desa seperti RT/RW dan lurah untuk proses pendataan dan penyalurannya [bantuan sosial],” kata Jokowi ketika membuka rapat terbatas melalui telekonferensi, Selasa (7/4/2020). 

Selain itu, Jokowi juga minta agar mekanisme penyaluran jaring pengaman sosial dibuat seefisien mungkin dan tidak berbelit-belit agar tidak menyusahkan masyarakat. 

“Saya minta penyalurannya [bantuan sosial] cepat dan tepat,” ujarnya. 

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga kembali mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan dana Rp110 triliun untuk mengatasi dampak sosial ekonomi akibat pandemi virus Corona melalui program jaring pengaman sosial.

“Program [jaring pengaman sosial] ini disiapkan untuk masyarakat lapisan bawah agar tetap mampu memenuhu kebutuhan pokok dan tentu saja menjaga daya beli,” jelasnya.

Anggaran perlindungan sosial, jelasnya, akan diprioritaskan untuk keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang naik dari 9,2 juta keluarga menjadi 10 juta keluarga penerima manfaat. 

Selain itu negara juga akan menaikkan penerima kartu sembako dari sebelumnya 15,2 juta penerima menjadi 20 juta penerima. Bantuan kepada penerima kartu pun naik sekitar 33 persen, dari Rp150.000 menjadi Rp200.000.

Pemerintah juga akan menaikkan anggaran Kartu Prakerja dari Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun agar dapat menjangkau 5,6 juta pekerja informal, pelaku usaha mikro, dan kecil. Peneriima manfaat akan mendapatkan insentif pascapelatihan sebesar Rp600.000 dengan biaya pelatihan Rp1 juta.

Pemerintah juga akan membebaskan biaya untuk pelanggan listrik 450 VA selama 3 bulan ke depan. Untuk pelanggan listrik 450 VA jumlahnya sekitar 24 juta pelanggan akan digratiskan selama 3 bulan ke depan, yaitu April, Mei, dan Juni 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper