Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia menjadi salah satu negara terpadat tak hanya di dunia nyata melainkan di dunia maya. Namun, apakah kekuatan digital ini bisa membantu penelusuran peredaran COVID-19 di Tanah Air?
Teknologi menjadi salah satu solusi yang diharapkan untuk keluar dari pandemi. Hal itu pernah diungkapkan Co-founder Microsoft, Bill Gates dalam presentasinya di platform Ted Talks, 5 tahun lalu. Peta untuk menggambarkan pergerakan orang dan memberitahukan sinyal untuk tempat-tempat berisiko tinggi menjadi salah satu solusi yang bisa dicoba untuk menekan angka korban pandemi.
Akhir Maret 2020, Gates juga kembali menekankan bahwa kondisi pandemi kali ini lebih baik daripada pandemi pada 1918 karena teknologi bisa membantu penyelesaiannya sehingga pandemi tak perlu berakhir dengan jutaan jiwa yang tewas. Pasalnya, diperlukan alat yang pas untuk membuat virus terlihat dan masyarakat sadar dengan keberadaannya.
Hal ini penting karena berbeda dengan penyakit lain, penyebaran COVID-19 bisa terus terjadi tanpa menimbulkan gejala. Pesan serupa juga telah muncul dari Ahli Sejarah di Departemen Sejarah Universitas Hebrew, Yuval Noah Harari yang juga penulis buku Sapiens dalam opininya. Teknologi bisa menjadi penyelamat untuk mengakhiri pandemi.
Penggunaan teknologi untuk meredam memetakan penularan virus corona juga telah digunakan Korea Selatan yang menggunakan data transaksi kartu debit dan kredit serta data pengguna ponsel. Dari data tersebut, Pemerintah Korea Selatan memberikan peringatan sekaligus memberikan pemberitahuan hasil tes massal.
Bicara soal teknologi untuk menekan penyebaran virus corona, apakah bisa dilakukan di Indonesia?